Bisnis.com, JAKARTA — Barclays Plc menjadi bank besar terbaru yang resmi keluar dari aliansi iklim perbankan global Net-Zero Banking Alliance (NZBA), menyusul langkah serupa yang telah lebih dulu diambil oleh bank-bank Wall Street dan HSBC Holdings Plc.
“Setelah mempertimbangkan secara menyeluruh, kami memutuskan untuk mundur dari Net-Zero Banking Alliance. Dengan keluarnya sebagian besar bank global, aliansi ini tak lagi memiliki anggota yang cukup untuk mendukung transisi kami,” demikian pernyataan resmi Barclays pada Jumat (1/8/2025), dikutip dari Bloomberg, Senin (4/8/2025).
Meski demikian, Barclays menegaskan tetap berkomitmen menjadi bank dengan emisi bersih nol (net zero) pada 2050 dan menyalurkan pembiayaan transisi serta pembiayaan berkelanjutan sebesar US$1 triliun hingga 2030. Sejak 2023, bank ini telah merealisasikan pembiayaan hijau dengan nilai lebih dari US$220 miliar dari target tersebut.
NZBA sempat mewakili lebih dari 40% aset perbankan global, tetapi dalam setahun terakhir diterpa gelombang hengkangnya anggota-anggota besar. Gelombang ini dipicu oleh terpilihnya kembali Donald Trump sebagai Presiden AS, yang mengusung agenda anti-iklim. Hal ini memicu keluarnya bank-bank besar Amerika dan kemudian diikuti oleh bank-bank Kanada. Pada Juli lalu, HSBC menjadi bank Inggris pertama yang keluar dari aliansi tersebut.
Juru bicara NZBA menyatakan bahwa aliansi ini masih mendukung para anggotanya untuk memimpin upaya iklim, dengan mengatasi hambatan yang menghalangi klien-klien mereka dalam berinvestasi pada transisi menuju emisi bersih.
Keputusan Barclays ini muncul hanya sehari setelah CEO Standard Chartered Plc, Bill Winters, mengkritik bank-bank yang meninggalkan NZBA. Winters menilai aksi tersebut memalukan. Langkah Barclays pun langsung menuai kritik dari kelompok pemerhati iklim.
Baca Juga
“Ini sangat mengecewakan dan merupakan kemunduran besar di tengah meningkatnya risiko perubahan iklim,” kata Jeanne Martin, Co-Director bidang keterlibatan korporasi di ShareAction, dalam pernyataan tertulis.
Ia menambahkan bahwa keputusan hengkang ini muncul hanya tiga hari setelah Barclays kembali menyatakan komitmennya untuk menjadi bank net zero pada 2050.
“Investor yang bertanggung jawab akan mengamati dengan cermat dan meningkatkan tekanan terhadap bank ini demi menjaga kemakmuran ekonomi jangka panjang dan keberlangsungan hidup masyarakat,” lanjut Martin.
Sejak akhir tahun lalu, bank-bank besar yang keluar dari NZBA mencakup Goldman Sachs, JPMorgan Chase, Bank of America, Morgan Stanley, Citigroup, Wells Fargo, dan Royal Bank of Canada. Hingga keputusan Barclays, HSBC adalah satu-satunya bank Eropa besar yang meninggalkan koalisi ini.
Para bank tersebut menyatakan bahwa mereka tetap akan membantu klien bertransisi ke ekonomi rendah karbon, tetapi menegaskan bahwa target net zero sulit tercapai jika ekonomi tempat mereka beroperasi tidak mendukung pencapaian tersebut.
Setelah gelombang hengkang ini, NZBA bersama anggota yang tersisa mengadopsi strategi baru yang berfokus pada dukungan finansial untuk transisi energi, bukan lagi penetapan target. NZBA juga tidak lagi mewajibkan anggotanya menyelaraskan portofolio mereka dengan target pembatasan pemanasan global hingga 1,5 derajat Celsius.
Juru bicara NZBA menambahkan bahwa aliansi ini tetap berkomitmen pada visi yang telah disetujui secara luas oleh para anggotanya beberapa bulan lalu.
Sementara itu, Barclays menyatakan akan terus membantu kliennya dalam proses dekarbonisasi. Namun perusahaan menyatakan juga akan memprioritaskan keamanan energi bagi nasabah dan mitra bisnisnya.
Tahun lalu, Barclays mencatat pendapatan sekitar 500 juta poundsterling atau sekitar US$663 juta dari transaksi yang berkaitan dengan pembiayaan berkelanjutan dan transisi.