Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) atau BNI telah menyalurkan pembiayaan hijau senilai Rp74 triliun sepanjang periode Januari–Juni 2025.
Direktur Risk Management BNI David Pirzada menyampaikan bahwa realisasi itu mencerminkan pertumbuhan lebih dari 20% selama empat tahun terakhir.
Secara terperinci, pembiayaan kategori Pengelolaan sumber daya alam hayati dan penggunaan lahan yang berkelanjutan mendominasi penyaluran kredit hijau, dengan nilai Rp35,9 triliun.
Kemudian pembiayaan hijau untuk energi terbarukan sebesar Rp11,6 triliun; pembiayaan lain-lain yang mencakup Pengelolaan air dan air limbah yang berkelanjutan sebesar Rp22,9 triliun; dan pencegahan polusi Rp3,6 triliun.
BNI juga tercatat menyalurkan pembiayaan penguatan dan pemberdayaan sosial ekonomi senilai Rp111,2 triliun sepanjang semester I/2025. Hal ini membuat total portofolio keberlanjutan BNI menembus Rp185,2 triliun atau setara 24,3% dari total penyaluran kredit.
“Sementara itu, penyaluran sustainability linked loan [SLL] mencapai US$352 juta atau Rp5,74 triliun,” katanya dalam keterangan resmi, dikutip Sabtu (26/7/2025).
Baca Juga
Menurutnya, BNI juga menargetkan pencapaian nol emisi karbon alias net zero emission (NZE) operasional pada 2028 dan NZE pembiayaan pada 2060.
Pihaknya juga terus mendorong para debitur untuk mengadopsi penerapan prinsip environmental, social, and governance (ESG) sebagai bagian dari komitmen terhadap prinsip keberlanjutan.
David lantas menjelaskan bahwa upaya tersebut juga ditujukan untuk memperkuat peran sebagai institusi keuangan yang adaptif dan berdaya saing global.
“Dengan struktur likuiditas yang solid, transformasi digital yang agresif, dan komitmen keberlanjutan yang terintegrasi, BNI siap mempercepat pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan di semester berikutnya,” tuturnya.
Adapun mengenai pembiayaan secara keseluruhan, BNI membukukan pertumbuhan penyaluran kredit sebesar 7,11% secara tahunan (year on year/YoY) dari Rp726,98 triliun menjadi Rp778,68 triliun pada semester I/2025.
Perkembangan itu turut menopang perolehan laba bersih konsolidasi BNI sebesar Rp10,09 triliun hingga bulan keenam tahun ini.
Pada periode sama tahun sebelumnya, BNI mencetak laba bersih Rp10,69 triliun. Dengan demikian, terjadi koreksi 5,58% secara tahunan.