Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tangkap Peluang Green Jobs, Pemerintah Diminta Susun Strategi Jitu

Penciptaan green jobs perlu dibarengi dengan peningkatan kapasitas, seperti program upskilling dan reskilling yang inklusif.
Ilustrasi transisi energi dan pengembangan pembangkit energi baru dan terbarukan./ Bisnis - Puspa Larasati
Ilustrasi transisi energi dan pengembangan pembangkit energi baru dan terbarukan./ Bisnis - Puspa Larasati

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah diminta segera menyusun strategi nasional reskilling dan upskilling berbasis peta jalan green jobs. 

Hal ini seiring dengan terbitnya Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025–2034 yang menargetkan penciptaan lebih dari 1,7 juta peluang kerja di sektor kelistrikan. 

Direktur Kemitraan Strategis dan Pengembangan Koaksi Indonesia mengatakan pihaknya menyambut baik arah transisi energi yang lebih hijau, khususnya dengan target bauran energi baru terbarukan (EBT) sebesar 61% dari penambahan kapasitas pembangkit 69,5 gigawatt (GW). 

Terkait target ini, Koaksi menekankan penciptaan green jobs perlu dibarengi dengan peningkatan kapasitas, seperti program upskilling dan reskilling yang inklusif.

"Green jobs tidak dapat dimaknai sebatas angka atau kuantitas pekerjaan, tapi juga kualitasnya," ujarnya melalui keterangan resmi, Kamis (5/6/2025).

Hal ini terkait soal energi terbarukan yang bersifat sesuai potensi lokal dimana ekonomi, sosial, dan lingkungannya harus mencakup indikator pekerjaan yang layak dan berkontribusi pada perlindungan alam secara berkelanjutan, serta inklusif.

"Data RUPTL menunjukkan bahwa tenaga kerja terbanyak akan diserap di sektor PLTS sebanyak 348.000, PLTP sebanyak 42.000, dan PLTA sebanyak 129.000. Semuanya membutuhkan keahlian teknis baru yang belum banyak tersedia di pasar kerja Indonesia saat ini," katanya. 

Koaksi Indonesia merekomendasikan agar pemerintah daerah, sektor swasta, dan institusi pendidikan dilibatkan dalam pengembangan program pelatihan. 

Menurutnya banyak orang muda yang harus secara aktif dilibatkan melalui sekolah vokasi, SMK, dan program pemagangan. Semestinya prinsip keadilan sosial dijadikan fondasi dalam seluruh proses transisi agar tidak memperlebar ketimpangan.

"Green jobs bisa menjadi jembatan menuju ekonomi hijau bila dirancang secara terencana, terukur, inklusif, adil, dan berkelanjutan," ucapnya. 

Koaksi Indonesia juga menyoroti bahwa 91% dari 836.696 tenaga kerja di sub sektor pembangkitan merupakan green jobs sehingga menjadi sebuah peluang besar namun menuntut kesiapan tenaga kerja nasional di tengah transisi energi.

Manajer Advokasi Kebijakan Koaksi Indonesia Azis Kurniawan menambahkan banyak generasi muda ingin bekerja di sektor yang berdampak positif bagi lingkungan. Namun, keterbatasan informasi, pelatihan, akses, dan dukungan kebijakan membuat banyak dari mereka belum siap secara keterampilan. 

Menurutnya, peta jalan pengembangan tenaga kerja hijau Indonesia yang baru saja diluncurkan oleh Bappenas pada bulan April lalu juga telah memberikan arah strategis pengembangan green jobs, implementasinya perlu didorong secara lebih konkret, terutama dalam bentuk pelatihan keterampilan yang responsif terhadap kebutuhan transisi energi di tingkat daerah dan lokal, termasuk kelompok terdampak dari sektor fosil. 

Dia berpendapat transisi energi menuju energi terbarukan menuntut keterampilan baru. Green jobs adalah peluang ekonomi, dan tentunya landasan bagi daya saing regional serta pintu masuk bagi investasi hijau yang berkelanjutan. 

"Tantangan ke depan bukan hanya soal membangun pembangkit, tetapi membangun kapasitas manusianya," katanya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper