Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bisnis Karbon jadi Jalan PLN Tarik Investasi Transisi Energi

PLN sebut perdagangan karbon dapat menarik investor di sektor energi hijau.
Direktur Operasi Pembangkit dan Plt Direktur Manajemen Human Capital dan Administrasi PLN Nusantara Power Komang Parmita (tengah) dan Executive Vice President Pengembangan Bisnis Korporat dan Investasi PLN Abdan Hanif (kanan) dalam acara Seminar Strategi Upscaling Bisnis Karbon di Jakarta, Senin (28/4/2025)./Bisnis-Mochammad Ryan H
Direktur Operasi Pembangkit dan Plt Direktur Manajemen Human Capital dan Administrasi PLN Nusantara Power Komang Parmita (tengah) dan Executive Vice President Pengembangan Bisnis Korporat dan Investasi PLN Abdan Hanif (kanan) dalam acara Seminar Strategi Upscaling Bisnis Karbon di Jakarta, Senin (28/4/2025)./Bisnis-Mochammad Ryan H

Bisnis.com, JAKARTA — PT PLN (Persero) mengungkapkan alasan terjun ke bisnis karbon demi menarik investor di sektor transisi energi.

Perdagangan karbon merupakan mekanisme jual beli kredit karbon atau izin emisi karbon. Sederhananya, perusahaan atau negara yang berhasil mengurangi emisi karbon dapat menjualnya kepada perusahaan atau negara yang tidak mampu atau kesulitan mengurangi emisi mereka.

PLN melalui anak usahanya, PT PLN Nusantara Power telah melakukan penjualan karbon atau Sertifikat Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca (SPE-GRK) sejak 2023. Adapun, sebanyak 33 unit PLTU di bawah naungan PLN Nusantara Power telah melakukan perdagangan karbon.

Executive Vice President (EVP) Pengembangan Bisnis Korporat dan Investasi PLN Abdan Hanif menjelaskan, penjualan karbon dioksida (CO2) dapat menarik investor di sektor energi hijau. Sebab, penjualan karbon membuktikan bahwa pengembangan energi hijau dapat menghasilkan nilai ekonomi lebih.

"Jadi ketika ada investasi masuk untuk satu inisiatif yang akan berdampak pada penurunan emisi, kami juga bisa memfasilitasi bahwa ini [pasar karbon] ada benefit ekonominya sehingga investasi tersebut juga lebih menarik gitu ya," jelas Abdan dalam acara Seminar Strategi Upscaling Bisnis Karbon di Jakarta, Senin (28/4/2025).

Selain itu, penjualan CO2 juga merupakan upaya PLN menekan emisi karbon untuk mendukung pemerintah dalam mencapai target net zero emission (NZE) pada 2060.

Abdan mengakui masih banyak pembangkit listrik milik PLN berbahan bakar fosil. Namun, pihaknya tidak bergeming. Menurutnya, terjun ke pasar karbon menjadi salah satu upaya untuk menekan emisi.

"Pembangkit-pembangkit kami masih banyak yang menggunakan fossil fuel, tapi di sisi lain kami punya satu arah di luar kami ingin mencapai net zero emission pada tahun 2060 atau lebih cepat," ucap Abdan.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Operasi Pembangkit dan Plt Direktur Manajemen Human Capital dan Administrasi PLN Nusantara Power Komang Parmita mengungkapkan, realisasi penjualan SPE-GRK mencapai 336.000 ton CO2 pada kuartal I/2025. Adapun, nilai transaksinya mencapai sekitar Rp12 miliar.

"Tahun 2025 di 3 bulan pertama kami berhasil menjual emisi karbon itu sebesar 336.000 ton CO2 dengan nilai penjualan kurang lebih sekitar Rp12 miliar," katanya.

Dia pun mengungkapkan, penjualan karbon oleh PLN Nusantara Power terus meningkat setiap tahunnya. Tercatat pada 2023 atau hanya dua bulan setelah bursa karbon diluncurkan, pihaknya berhasil menjual 11.500 ton CO2 senilai Rp625 juta.

Kemudian, jumlah penjualan SPE-GRK itu kembali naik pada 2024 menjadi 39.000 ton CO2. Adapun, nilai transaksi itu mencapai sekitar Rp1,6 miliar.

Dari data di atas, Komang mengatakan, pihaknya optimistis bahwa ke depan pasar karbon akan memberikan dampak yang signifikan bagi keberlanjutan baik dari sisi lingkungan.

"Jadi ini adalah langkah konkret dan sifatnya strategis dan tentu ini memiliki nilai besar pada peningkatan kualitas lingkungan," kata Komang.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper