Bisnis.com, JAKARTA — Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan bahwa pengguna jasa dari luar negeri mulai melakukan aksi beli bursa karbon Indonesia atau IDXCarbon.
Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik mengungkap bahwa investor asing mulai membeli karbon di IDXCarbon melalui perwakilan atau dari perusahaan asing yang ada di Indonesia.
“[Aksi beli] dari beberapa negara, tetapi melalui representasi mereka di Indonesia,” katanya saat ditanyai awak media di BEI Jakarta, Selasa (22/4/2025).
Dia menjelaskan bahwa saat ini masih terdapat proses Government to Government (G2G) yang perlu diselesaikan, sehingga nantinya pengguna jasa dari luar negeri dapat membeli karbon secara langsung di IDX Carbon. Adapun, proses G2G tersebut dengan beberapa negara seperti Jepang dan Singapura.
Selanjutnya, BEI akan melakukan revisi aturan untuk pengguna jasa dari luar negeri agar lebih mempermudah pengguna jasa dari luar negeri melakukan transaksi langsung di IDXCarbon.
"Bursa akan melakukan revisi peraturan tentang pengguna jasa terutama untuk proses on boarding, untuk asing nanti akan kami permudah prosesnya,” ucapnya.
Dia menyatakan bahwa akan mempermudah syarat administrasi seperti dokumen yang menjadi syarat akan diatur menjadi lebih sedikit, tetapi tidak akan mengurangi kualitas. Hal itu dilakukan misalnya dengan menghapus dokumen Legal Entity Identifier (LEI).
"Untuk transaksi sepertinya itu tidak perlu, jadi mungkin itu akan kita kurangi,” tambahnya.
Sementara itu, Direktur Utama BEI Iman Rachman mengatakan bahwa IDXCarbon mendapatkan permintaan dari luar negeri yang ingin mendagangkan karbon di Indonesia.
“Fokus kami saat ini adalah membuka perdagangan unit karbon Indonesia kepada audiens internasional selebar-lebarnya,” katanya.
Adapun, transaksi bursa karbon Indonesia mencapai Rp77,91 miliar dengan volume transaksi sebanyak 1.598.703 ton CO2 ekuivalen sejak 26 September 2023 hingga 17 April 2025.
Partisipan perdagangan karbon juga meningkat signifikan 587%. Sejak bursa karbon dibuka hanya 16 partisipan, kini sudah ada 111 pengguna jasa per 17 April 2025. Lalu, aktivitas retirement juga meningkat dari angka 6.290 ton menjadi 979.834 ton.
Apabila dibandingkan dengan bursa karbon negara tetangga seperti bursa Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Laos, Iman mengatakan bahwa IDXCarbon Indonesia masih lebih baik. Bahkan, perdagangan karbon Indonesia dua kali lipat lebih baik dari Jepang.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.