Bisnis.com, JAKARTA - Mudik Lebaran 2025 diproyeksi menjadi ujian bagi pemerintah dalam menghadirkan ekosistem kendaraan listrik di Tanah Air. Diperkirakan penggunaan mobil listrik akan meningkat lima kali lipat dibandingkan dengan periode sebelumnya.
PT PLN (Persero) memperkirakan jumlah mobil listrik (EV) yang digunakan untuk mudik Lebaran 2025 akan meningkat pesat menjadi 21.570 kendaraan. Jumlah itu melonjak 500% dibandingkan dengan tahun lalu yang mencapai 4.314 kendaraan.
Melihat proyeksi peningkatan penggunaan EV, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menginstruksikan PLN untuk memastikan ketersediaan unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).
Untuk itu, PLN pun menyiapkan hingga 7,5 kali lipat SPKLU di titik-titik dengan okupansi tertinggi pada jalur mudik Trans Sumatra dan Jawa.
”Jadi dari PLN sendiri sudah menyiapkan SPKLU totalnya seluruh Indonesia adalah 3.558 di mana 1.000 SKPLU itu berada di jalur mudik,” ucap Yuliot, Senin (17/03/2025).
Menurutnya, saat ini unit-unit SPKLU yang tersedia secara teknis telah menyesuaikan dengan berbagai jenis colokan charger masing-masing pabrikan EV yang ada di Tanah Air.
Baca Juga
”Jadi, untuk kesiapan dari sisi teknis, itu justru sudah menyesuaikan dengan standar EV yang ada,” tambah Yuliot.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan peningkatan jumlah pemudik EV di periode Ramadan dan Idulfitri tahun ini telah diantisipasi secara maksimal dari hulu hingga hilir.
”Kalau dari Jakarta, (pengguna EV akan melakukan charging) sekitar di Cirebon, Tegal, atau Batang, itu jaraknya sekitar 200 sampai 250 kilometer. Jadi itu adalah daerah-daerah yang okupansinya tinggi," katanya.
Sampai saat ini, PLN telah menyediakan total 3.558 unit SPKLU yang tersebar di 2.412 titik strategis di seluruh Indonesia. Sedangkan untuk jalur mudik Trans Sumatra dan Jawa, PLN menyediakan sebanyak 1.000 unit SPKLU di 615 lokasi.
Darmawan menjelaskan bahwa penempatan SPKLU telah diatur secara ideal dan telah tersedia di setiap rest area ruas tol Trans Sumatra dan Jawa.
EVP Operasi Sistem Kelistrikan (OSL) PLN Dispriansyah mengatakan, pihaknya juga telah melengkapi alternatif SPKLU mobile untuk titik-titik jalan yang trafik penggunaan mobil listriknya cukup masif, khususnya Jawa dan Sumatra.
“Kita fasilitasi juga dengan ada fitur di PLN mobile itu mereka bisa tracking SPKLU mana yang sedang kosong, jadi bisa memperkirakan ketika baterai mobil 50% berarti ada berapa rest area lagi yang bisa ditempuh,” ujarnya.
Dengan fitur tersebut, pihaknya berharap dapat mengurangi antrean charging EV. Saat ini, SPKLU telah tersedia di setiap rest area di sepanjang jalur mudik Trans Sumatra dan Jawa dengan rata-rata jarak antar SPKLU sekitar 22 kilometer.
“Standar mobil listrik 200-300 km perjalanan, ini kalau yang paling kecil 300 km mungkin dia akan ngisi di 200 km di sepanjang tol kita lebih kurang 20-30 km ada rest area kita sehingga memberikan kelonggaran,” tuturnya.
Tak hanya itu, PLN juga bekerja sama dengan PT Jasa Marga (Persero) Tbk. apabila terdapat EV yang bermasalah selain persoalan baterai di jalur tol saat mudik.
“Tahun ini kami akan jauh lebih prima lagi dalam layanan masyarakat,” tuturnya.
Di samping itu, Ekonom Indef Abra Tallatov mengatakan, meskipun Satgas RAFI 2025 mengaku telah mengamankan pasokan energi kelistrikan dan infrastrukturnya, tetap perlu dipastikan tidak ada antrean dalam distribusi.
“Tapi kan juga perlu dilihat bagaimana nanti supaya di titik-titik SPKLU dan SPBU ini tidak terjadi penumpukan, dijelaskan tadi ada digitalisasi, aplikasi PLN yang bisa melihat lokasi SPKLU yang memadai,” jelasnya.
Tidak hanya PLN, PT Jasa Marga Tbk. (JSMR) juga menyediakan layanan rest area yang tersebar di 61 lokasi termasuk rest area fungsional serta 127 titik SPKLU di jalan tol milik Jasa Marga selama periode Lebaran 2025.
Corporate Communication & Community Development Group Head Jasa Marga Lisye Octaviana mengatakan Jasa Marga menyediakan 61 rest area yang terdiri dari 59 rest area dan 2 rest area fungsional di seluruh ruas jalan tol milik Grup JSMR.
“Lalu ditambahkan juga portable peturasan sebanyak 761 unit. Kita juga terapkan rest area management system untuk bisa memastikan optimalisasi kapasitas parkir dan juga flow keluar masuk kendaraan di rest area,” kata Lisye dalam konferensi pers kesiapan operasional Idulfitri 2025, Rabu (19/3/2025).
Selain itu, JSMR juga akan menambah 13 unit SPKLU sehingga total yang akan beroperasi menjadi 127 unit dari semula sebanyak 114 unit selama Lebaran 2025.
Kesiapan Infrastruktur di Kalimantan
Persiapan infrastruktur pendukung EV tidak hanya dilakukan di Pulau Jawa dan Sumatra, tetapi juga di Kalimantan. Hal ini dilakukan untuk memastikan peningkatan penggunaan EV diimbangi dengan keberadaan SPKLU.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan penggunaan mobil listrik di Pulau Kalimantan meningkat sebanyak 650% atau 6,5 kali lipat pada 2024 dibandingkan dengan 2023.
“Tingkat pemakaian mobil listrik di Kalimantan meningkat dari catat penggunaan SPKLU, pada 2023 hanya terealisasi 32 unit dan pada 2024 mencapai 209 SPKLU,” kata Bahlil dikutip dari Antara, Kamis (20/3/2025).
Kemudian untuk transaksi SPKLU, Bahlil mengungkapkan terjadi peningkatan 500%, dari 700 transaksi pada 2024, diproyeksikan meningkat menjadi 3.500 transaksi pada 2025, catatan ini berdasarkan perhitungan periode Lebaran 2024-2025.
“Tren pemudik mobil listrik di Kalimantan juga meningkat 500% di periode yang sama, pada 2024 sebanyak 203 dan pada 2025 sebanyak 1.015,” tuturnya.
Pada kunjungan kerja di Provinsi Kalsel tersebut, Bahlil mengungkapkan PLN membangun
Berdasarkan catatan PLN, sebaran SKPLU di Kalimantan sebanyak 209 unit yang tersebar pada 167 lokasi terdiri atas, Kalimantan Selatan (51 unit, 30 lokasi), Kalimantan Tengah (25 unit, 19 lokasi), Kalimantan Barat (52 unit, 50 lokasi), Kalimantan Timur (74 unit, 62 lokasi), dan Kalimantan Utara (7 unit, 6 lokasi).
Mudikpedia Mudahkan Pemudik?
Selain kesiapan infrastruktur pengisian tenaga untuk EV, keberadaan aplikasi atau pedoman elektronik untuk monitoring keberadaan SPKLU juga penting. Jika PLN menghadirkan PLN Mobile untuk memudahkan para pengguna EV, Kementerian Komdigi juga mengeluarkan Mudikpedia2025.
Mudikpedia 2025 sendiri merupakan pedoman elektronik yang berisi berbagai informasi seputar mudik Idul Fitri 1446 Hijriah, yang sudah diluncurkan oleh Kemkomdigi pada Selasa (18/3).
Pedoman elektronik ini bakal mencakup informasi mudik dari berbagai kementerian dan lembaga pemerintah, termasuk info jalur mudik dari Kementerian Perhubungan dan Bina Marga serta panduan mudik sehat dari Kementerian Kesehatan.
Tidak hanya itu saja, Mudikpedia 2025 juga bakal memberikan informasi terkait pantauan lalu lintas kendaraan secara real time melalui CCTV yang ada, layanan mudik gratis dan juga lokasi Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) milik PLN.
Pemudik juga bisa mendapatkan informasi terkait cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), layanan penukaran uang dari Bank Indonesia, hingga layanan pemesanan kereta api dan kapal feri.
Ketua Umum Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo), Moeldoko memberikan apresiasi terkait peluncuran Mudikpedia 2025 yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi).
Menurut dia, hadirnya Mudikpedia 2025 bakal memberikan kemudahan bagi para pemudik yang menggunakan kendaraan listrik. Karena, di dalam Mudikpedia 2025 sudah tercantum lokasi-lokasi Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang memang dibutuhkan para pengguna kendaraan listrik nantinya.
“Dalam Mudikpedia 2025, pemudik yang menggunakan kendaraan listrik bisa mendapatkan berbagai informasi yang mereka butuhkan seperti lokasi pengisian daya untuk kendaraan listrik, itu semua bisa didapatkan di Mudikpedia 2025,” kata Moeldoko dikutip dari Antara.