Bisnis.com, JAKARTA — Keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk menaikkan tarif impor barang-barang dari negara-negara mitra dagang seperti China, Kanada dan Meksiko dipastikan membuat konsumen AS harus membayar lebih mahal. Tak terkecuali untuk produk ramah lingkungan seperti heat pump, mobil listrik, panel surya, hingga baterai.
Mengutip Bloomberg, Trump telah meneken perintah eksekutif penetapan tarif sebesar 25% untuk barang impor asal Kanada dan Meksiko pada Selasa (4/3/2025), sehari setelah tarif baru sebesar 20% diterapkan untuk produk impor asal China. Pemerintahan Trump juga berencana menerapkan tarif impor untuk barang asal Uni Eropa dan mematok bea masuk 25% untuk impor aluminium dan baja.
"Kebijakan ini jelas akan memperlambat transisi ke kendaraan listrik," kata Mary Lovely, peneliti senior di Peterson Institute for International Economics. "Setelah Anda menghitung pajak atas Kanada dan Meksiko, hampir tidak ada barang yang tidak terdampak oleh tarif ini."
Potensi kenaikan harga ini terjadi karena AS tidak hanya mengimpor barang jadi dari negara-negara tersebut. AS juga mengimpor barang komponen untuk merakit mobil dan produk lainnya di dalam negeri. Sebagai contoh, Meksiko dan Kanada masing-masing merupakan eksportir terbesar pertama dan ketiga ke AS. Sementara China menjadi pemasok barang terbesar kedua ke AS.
View this post on Instagram
Masyarakat AS juga kemungkinan akan menghadapi kenaikan harga karena tarif ini membuat komponen impor makin langka. Perusahaan lokal AS sendiri bakal berusaha menyesuaikan harga dengan pesaing asing mereka yang menaikkan harga untuk menutupi beban tarif.
“Kapan pun pasokan dibatasi, dampaknya tidak hanya terbatas pada produk impor tertentu, tetapi juga menciptakan distorsi di pasar secara keseluruhan. Ketika total pasokan berkurang, harga di semua sektor akan naik,” kata Stephen Naimoli, analis di Atlas Public Policy, sebuah lembaga riset kebijakan dan data yang berbasis di Washington, DC.
Harga pada pompa panas, kendaraan listrik, dan baterai rumah tangga juga bisa makin melonjak jika pemerintahan Trump merealisasikan rencana penghapusan insentif dan kredit pajak bagi peralatan serta kendaraan rendah karbon.
Alix Langone, analis riset senior di EnergySage—platform pasar tenaga surya daring berbasis di Boston—menyarankan konsumen untuk tidak menunda pembelian. "Jika Anda tertarik membeli baterai atau beralih ke tenaga surya, sebaiknya lakukan sekarang," katanya. "Ada banyak ketidakpastian mengenai tarif saat ini, tetapi yang pasti harga akan naik."
Untuk heat pump atau pompa panas, teknologi yang umumnya dipakai di alat pengering baju ini diperkirakan akan terimbas oleh kenaikan tarif karena sebagian produknya mengandalkan komponen impor. Sebagai perbandingan, China merupakan produsen 95% kompresor heat pump pada 2023 dan mendominasi separuh dari perdagangan produk ini secara global. Di sisi lain, pengenaan tarif pada baja dan aluminium juga bakal mengerek naik harga heat pump di Amerika Serikat.
Nasib serupa juga bakal dirasakan masyarakat AS yang berencana menggunakan panel surya beserta baterai penyimpan daya. China tercatat mendominasi pasar baterai lithium iron phosphate yang makin banyak digunakan dalam sistem penyimpanan energi rumah tangga. Selain itu, laporan BloombergNEF menyebutka bahwa tarif baru AS atas impor baterai bisa mencegah penurunan harga sehingga memperlambat adopsi di pasar.
“Tarif ini akan memberi tekanan besar pada pasar baterai karena baterai sendiri sudah cukup mahal,” kata Alix Langone. Namun, ia memperkirakan permintaan tetap tinggi karena harga listrik terus naik seiring dengan peningkatan pemadaman listrik akibat cuaca ekstrem yang dipicu oleh perubahan iklim. “Perubahan iklim tidak bisa dihindari.”
Untuk mobil listrik, studi baru dari konsultan otomotif Anderson Economic Group memperkirakan bahwa tarif yang dikenakan pada impor dari Kanada dan Meksiko dapat mengerek harga jual mobil listrik hingga US$12.000. Sementara itu menurut Kelley Blue Book, harga rata-rata mobil listrik yang terjual pada Januari 2025 adalah $55.614.
Pada November 2024, sekitar 35% mobil listrik yang diimpor ke AS berasal dari Meksiko, menurut BloombergNEF. General Motors tercatat memproduksi tiga SUV listrik di Meksiko. Begitu pula Honda Prologue dan Ford Mustang Mach-E.
Laporan Anderson Economic Group juga menyimpulkan bahwa tarif pada baja, aluminium, dan komponen otomotif akan menambah biaya ribuan dolar pada kendaraan buatan AS.