Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ABB Dukung Indonesia Capai Target Emisi Nol Bersih Lewat Teknologi

BB Indonesia berkomitmen mendukung target emisi nol bersih (net zero emission) Indonesia pada 2060.
(Kiri-kanan) Presiden Industri Energi Asia ABB Anders Maltesen dan Wakil Presiden Energy Industries Asia Tenggara ABB Abhinav Harikumar dalam acara media briefing di Jakarta, Selasa (4/3/2025)./Bisnis-Mochammad Ryan H
(Kiri-kanan) Presiden Industri Energi Asia ABB Anders Maltesen dan Wakil Presiden Energy Industries Asia Tenggara ABB Abhinav Harikumar dalam acara media briefing di Jakarta, Selasa (4/3/2025)./Bisnis-Mochammad Ryan H

Bisnis.com, JAKARTA - ABB Indonesia berkomitmen mendukung target emisi nol bersih (net zero emission) Indonesia pada 2060.

Presiden Industri Energi Asia ABB Anders Maltesen mengatakan, dukungan itu dilakukan dengan memanfaatkan keahliannya dalam bidang elektrifikasi, otomasi, dan digitalisasi untuk mendorong keberlanjutan, efisiensi, serta masa depan energi yang lebih bersih.

Menurutnya, bauran energi terbarukan Indonesia yang didorong oleh tenaga surya, air, dan panas bumi, akan bergantung pada solusi efisiensi energi. Maltesen menyebut, ABB akan berperan penting dalam membantu industri mengoptimalkan penggunaan energi dan meningkatkan efisiensi.

“Transisi menuju energi hijau membutuhkan waktu dan investasi, tetapi mengurangi emisi dari sumber bahan bakar yang ada merupakan langkah penting untuk menjembatani kesenjangan guna mengurangi dampak lingkungan," ujar Maltesen dalam media briefing di Jakarta, Selasa (4/3/2025).

Dia juga menambahkan bahwa ABB akan terus berkolaborasi dengan para pemangku kepentingan utama di seluruh ekosistem industri energi. Ini khususnya untuk mendorong kemajuan dalam membangun masa depan yang berkelanjutan melalui adopsi teknologi terkini.

Maltesen berpendapat Indonesia masih sangat bergantung pada hidrokarbon dalam bauran energinya. Oleh karena itu, upaya untuk menekan jejak karbon dari sumber energi saat ini menjadi semakin penting.

Menurutnya, digitalisasi dalam industri energi dapat mengatasi berbagai tantangan, seperti ketidakefisienan, tingginya biaya pemeliharaan, dan praktik yang kurang berkelanjutan.

"Dengan mengadopsi solusi digital canggih, industri dapat meningkatkan keberlanjutan dan efisiensi operasional, sekaligus mendukung transisi menuju sistem yang lebih otonom," kata Maltesen

Dia juga menyebut pemantauan aset utama dan metrik kinerja membantu meningkatkan perlindungan jaringan serta memastikan keandalan operasi pembangkit listrik sehingga mengurangi risiko pemadaman yang tidak terduga.

"Bagi Indonesia, penerapan teknologi ini menjadi kunci dalam membangun sektor energi yang lebih kuat, yang mampu mendorong pertumbuhan serta mencapai target keberlanjutan," tutupnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper