Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan perdagangan global dan pemroses produk pertanian, Louis Dreyfus Company (LDC), berkomitmen dalam mendorong proses produksi yang berkelanjutan.
Country Head LDC Rajat Dutt mengatakan perusahan terlibat aktif dalam sisi keberlanjutan. Pihaknya berkomitmen untuk berkontribusi dalam upaya global untuk memenuhi kebutuhan makanan bagi populasi yang terus tumbuh melalui kerja sama dengan para mitra kami untuk menciptakan nilai yang adil dan berkelanjutan di seluruh rantai makanan. Salah satunya, selama ini perusahaan menjadikan kopi sebagai produk dari Indonesia.
“Panen kopi Indonesia adalah termasuk yang terendah di dunia, karena berbagai faktor lingkungan seperti erosi tanah dan kurangnya pohon teduh, tetapi juga karena praktik pertanian yang buruk,” ujarnya menjawab Bisnis dikutip Jumat (21/2/2025).
LDC kemudian berkomitmen bekerja sama dengan petani di lapangan untuk mengatasi tantangan ini dengan berbagai inisiatif pelatihan wanatani dan GAP yang terus menerus serta menciptakan manfaat positif yang sudah dimulai di Indonesia.
Di Lampung, Sumatra Utara, dan Aceh, LDC bekerja sama dengan Louis Dreyfus Foundation dan PUR Projet untuk melatih lebih dari 7.000 petani dan menanam lebih dari 700.000 pohon.
“Kami juga bekerja sama dengan UTZ dan 4C untuk mengembangkan rantai pasokan kopi bersertifikasi, dengan lebih dari 3.000 petani kopi pemilik lahan kecil bersertifikat di Lampung sejak 2014. Kami telah berperan penting dalam menjangkau petani dan pembeli serta memberikan efek yang menyeluruh,” katanya.
Baca Juga
Adapun saat ini perusahaan tengah mengembangkan merek jus buah segar kemasan, Montebelo Brasil, di Indonesia. Produk jus ini adalah langkah pertama menyasar pasar Asia setelah sukses di Perancis tahun lalu.
Ekspansi ke Indonesia adalah bagian dari strategi perusahaan untuk mengembangkan bisnis ke sektor hilir dengan produk bernilai tambah. Montebelo Brasil menawarkan jus buah segar premium yang diproses tanpa konsentrat (NFC).
Dia menjamin mulai dari proses produksi, pengemasan, dan pengiriman produk jus ini tidak berdampak dalam menambah emisi karbon. Adapun perusahaan menggunakan pupuk penangkap karbon pada tanaman yang digunakan dalam memproduksi jus. Selain itu, kemasan botol yang digunakan dapat didaur ulang.
Lalu proses pengiriman produk jus ini dengan menggunakan angkutan kapal khusus sebagai upaya pengurangan emisi, seperti SOx dan gas rumah kaca lainnya.
Pada 2019, perusahan terus mempelajari kelayakan teknologi pengurangan karbon dan desain efisiensi, seperti tenaga angin atau bahan bakar ganda LNG. Lalu kami juga menggunakan bahan bakar nabati dalam pengiriman.
Dalam memproduksi jus, dia menjamin tidak ada sampah atau limbah organik yang dihasilkan. Pasalnya, saat mengolah produk jeruk di Brazil, semua produk dihargai mulai dari buah hingga kulit untuk digunakan dalam proses produksi mulai dari jus, minyak atsiri, serat peptin hingga pakan ternak.
“Saat memetik buahnya, mempunyai waktu 24 jam untuk memerasnya. Jadi ini adalah proses yang sangat efisien. Kami menggunakan buah saat matang. Kami juga mengurangi penggunaan bunga,” ucapnya.
Dia menuturkan pasar jus kemasan di Indonesia diperkirakan akan tumbuh sebesar 6,3% setiap tahun hingga tahun 2028. Dengan jumlah penduduk lebih dari 277 juta jiwa, pasar ini diprediksi tumbuh pesat.
Oleh karena itu, Indonesia adalah pasar yang strategis bagi Montebelo Brasil, yang menawarkan jus berkualitas tinggi.
Menurutnya, peluncuran Montebelo Brasil di Indonesia menandai langkah penting bagi LDC dalam memperluas bisnis jus kemasan. Dengan pertumbuhan pasar yang diproyeksikan dan peningkatan permintaan bahan baku makanan dan minuman, Indonesia menawarkan peluang besar bagi industri ini. Kehadiran produk berkualitas tinggi dan komitmen terhadap transparansi diharapkan dapat memenuhi kebutuhan konsumen yang semakin selektif. Keikutsertaan produk Indonesia dalam pameran internasional juga menunjukkan potensi ekspor yang signifikan.
Dengan pengalaman lebih dari tiga dekade dalam produksi jeruk, LDC mengelola 30.000 hektare perkebunan buah bersertifikat di Brasil. Keberlanjutan dan transparansi adalah nilai utama dalam bisnis.
Head of Downstream Markets for Juice LDC Aurélien Grisval menambahkan ekspansi pasar ke Indonesia menyediakan produk berkualitas bagi konsumen. Perusahaan ingin memenuhi harapan konsumen yang semakin selektif terhadap kualitas dan transparansi produk.
“Kami juga memberitahukan kepada konsumen lokasi pertanian jus kami, kapan buah dipetik, diolah, varietasnya dan rantai logistiknya. Ini kami lakukan secara transparan,” tuturnya.