Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Upaya Djarum Foundation dan Kelompok Tani Menghijaukan Kembali Bukit Patiayam

Area Bukit Patiayam telah ditanam 88.209 bibit tanaman di lahan seluas 250 hektare.
Penanaman 26.000 bibit pohon di kawasan perbukitan Patiayam, desa Gondoharum, kecamatan Jekulo, Kudus, Jawa Tengah oleh Bakti Lingkungan Djarum Foundation bersama dengan Kelompok Tani Wonorejo dan komunitas siap sadar lingkungan.
Penanaman 26.000 bibit pohon di kawasan perbukitan Patiayam, desa Gondoharum, kecamatan Jekulo, Kudus, Jawa Tengah oleh Bakti Lingkungan Djarum Foundation bersama dengan Kelompok Tani Wonorejo dan komunitas siap sadar lingkungan.

Bisnis.com, KUDUS — Kawasan perbukitan Patiayam, desa Gondoharum, kecamatan Jekulo, Kudus, Jawa Tengah berangsur pulih dan kembali menghijau. Sejak tahun 1998 hingga tahun 2020, kawasan ini mengalami penggundulan hutan.

Sejak tahun 2020, Bakti Lingkungan Djarum Foundation (BLDF) bersama dengan Kelompok Tani Wonorejo melakukan upaya penghijauan kembali area bukit Patiayam. Pasalnya, kawasan yang dahulu gersang tersebut membuat cuaca desa menjadi panas terik dan sumber air yang menyusut serta terbatas. Hal inilah yang membuat Kelompok Tani Wonorejo pun berkomitmen menanam pohon di area Bukit Patiayam.

Ketua Kelompok Tani Wonorejo Mashuri mengatakan pada awalnya para petani di area Patiayam ini bercocok tanaman pangan berupa jagung. Namun hal ini membuat area Bukit Patiayam menjadi gundul.

“Saya tergerak menanami desa kami agar terhindar dari bencana, mengingat lahan hutan di dekat desa kami tinggal 10% yang memiliki tanaman keras sehingga rentan longsor,” ujarnya saat ditemui Bisnis, Rabu (5/2/2025).

Kondisi tersebut membuat para petani di Wonorejo ini ingin Bukit Patiayam yang berwarna cokelat dan tampak gersang tersebut perlahan berubah menjadi hijau kembali.

Sejak tahun 2020, bersama dengan BLDF mulai menanam tanaman keras atau multi purpose tree species (MPTS) dengan sistem tumpang sari agar bernilai ekonomi. Adapun bibit pohon berupa mangga dengan varietas gadung, manalagi, dan kiojay, nangka, alpukat, jeruk pamelo, sawo, jengkol, dan petai.

“Pada awal mula hanya 90 petani dari 337 anggota kelompok yang mulai menanam mangga di area Bukit Patiayam. Sstelah kami tanam, di 2023 menghasilkan pohon tersebut sehingga menarik antusiasme petani untuk turut menanam tanaman keras dengan metode tumpang sari bersama dengan jagung,” kata Mashuri.

Adapun hingga kini, area Bukit Patiayam telah ditanam 88.209 bibit tanaman di lahan seluas 250 hektare. Area tanam ini mengalami perluasan dari tahun 2021 yang hanya 70 hektare menjadi 250 hektare di tahun 2024. Rencananya, di tahun ini, akan kembali bertambah luasan tanam menjadi 300 hektare.

“Bibit mangga 2020 yang ditanam di Blok Gede, Gareng, dan Gambreng seluas 57 hektare dipanen pada September 2024 sebanyak 30 ton. Mangga gadung laku terjual Rp16.000 per kilogram, kiojay Rp25.000 per kilogram, hasilnya kami meraup Rp200 jutaan tahun lalu dari panen mangga,” ucapnya.

Keberhasilan memanen dan memasarkan hasil panen tersebut atas kerja keras 337 anggota KelompokTani Wonorejo membentuk divisi pemasaran untuk distribusi mangga ke Kudus, Pati, Demak, Jepara, dan bahkan hingga ke Bandung.

Penghijauan akan terus dilakukan di area perbukitan Patiayam. Pada Rabu 5 Februari, BLDF kembali memberikan 26.000 bibit tanaman keras kepada Kelompok Tani Wonorejo. Kolaborasi dan pendampingan mulai dari menanam hingga perawatan terus dilakukan oleh BLDF.

“Kami memiliki semboyan alase ijo wetenge warek, hutannya hijau perutnya kenyang bisa makan,” tuturnya. 

Mashuri berharap dapat membangun agroforestri Wonorejo. Penghijauan yang dilakukan di area Patiayam ini tak sia-sia. Kawasan ini mulai populer di media sosial dan membentuk komunitas untuk belajar teknik-teknik pertanian.

“Para petani muda yang ikut sering mengabadikan pemandangan sekitar, yang teduh berkat pohon-pohon mangga ini, di media sosial sehingga menarik warga untuk berkunjung ke mari,” ujarnya.

Dia menargetkan Kudus dapat menjadi salah satu produsen mangga terbesar di Jawa Tengah dalam beberapa tahun mendatang.

Merujuk data BPS, selama tahun 2021–2023, Provinsi Jawa Tengah konsisten menjadi produsen mangga terbesar kedua di level nasional, dengan rata-rata produksi sebesar 512.914,3 ton per tahun. Adapun Kabupaten Kudus, pada 2023, menempati posisi ke-20 di tingkat provinsi dengan 6.840,9 ton. 

“Target panen 1.000 ton mangga dalam beberapa tahun ke depan,” kata Mashuri.

AJAK GENERASI MUDA

Dalam kesempatan yang sama, Director Communications Djarum Foundation Mutiara Diah Asmara menuturkan penanaman bibit tanaman secara berkelanjutan membantu akar-akar tanaman mengikat partikel tanah sehingga tanah tidak mudah terkikis oleh aliran air dan risiko erosi dapat diminimalkan.

“Kami terus berkomitmen untuk melestarikan lingkungan dengan menanam pohon,” ucapnya. 

Dukungan kesadaran dan komitmen generasi muda menjadi aksi berkelanjutan terkait lingkungan, dituangkan melalui gerakan digital siap sadar lingkungan (siap darling) kembali menyelenggarakan One Action One Tree (OAOT). OAOT merupakan kampanye dari gerakan digital siap darling yang diinisiasi oleh BLDF pada 2020. 

Melalui program OAOT, BLDF mengonversikan jumlah kilometer peserta yang ikut dalam aktivitas bersepeda, lari, dan bermedia sosial menjadi bibit pohon yang ditanam di kawasan Perbukitan Patiayam, Kabupaten Kudus.

Setengah dekade berselang, dampak dari gerakan #OAOT semakin signifikan bagi pelestarian alam dan peningkatan kesejahteraan petani, khususnya di Desa Gondoharum, Kudus yang menjadi penerima bibit. Pada tahun kelima penyelenggaraan OAOT, sebanyak 596 peserta terlibat dan 26.000 bibit terkumpul.

Adapun sejak 2020 hingga tahun 2025, jumlah peserta yang turut serta dalam program OAOT mencapai 4.988 peserta dengan jarak tempuh pesepeda mencapai 1,6 juta kilometer, jarak tempuh pelari 308.517 kilometer, unggahan media sosial mencapai 5.742 unggahan yang berhasil mengumpulkan dan menanam 88.209 bibit tanaman.

“Kami juga membantu dengan mengadakan pelatihan dan pendampingan kepada para petani, dan pemberian bibit hasil dari kegiatan OAOT ini diharapkan dapat berdampak panjang bagi petani. Maka itu, dalam inaugurasi kali ini, BLDF memberikan bantuan 26.000 bibit serta sarana dan prasarana seperti gazebo kepada Kelompok Tani Wonorejo,” tuturnya. 

Menurutnya, partisipasi ini diharapkan menggerakkan generasi muda dalam melakukan lebih banyak aksi kepedulian terhadap lingkungan. Utamanya setelah melihat bahwa aksi sekecil apa pun yang dilakukan lewat OAOT berdampak berkelanjutan bagi pelestarian alam dan kesejahteraan masyarakat.

“Kini, petani Wonorejo bahkan mulai memiliki target jangka panjang untuk mendirikan agroforestri dan menjadikan daerahnya sebagai salah satu produsen mangga terbesar di Provinsi Jawa Tengah,” ujar Mutiara.

Kepala Seksi Wilayah I Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (BPSKL) Wilayah Jawa Kementerian Kehutanan Ruhiat menuturkan inisiatif penanaman yang dilakukan para petani di Gondoharum ini menjadi bukti nyata atas dampak program perhutanan sosial.

“Ikhtiar masyarakat untuk menanam di area perhutanan ini menunjukkan rasa memiliki yang kuat terhadap alam. Sejak 2017, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan saat itu memang memberi peluang bagi masyarakat untuk mengelola perhutanan sosial agar tetap lestari dan berdampak positif bagi ekonomi masyarakat sekitar. Harapannya upaya senada dapat direplikasi oleh komunitas petani lain di desa-desa sekitar Perbukitan Patiayam ini,” terangnya. 

Hamli Akbar Pramulyana, Pemenang OAOT kategori bersepeda, menuturkan pihaknya berkomitmen untuk terus berkontribusi untuk lingkungan melalui hobi bersepedanya. Hamli yang melakukan tur Jepang tahun lalu, bahagia bisa menjadi bagian OAOT. 

Dia berharap akan semakin banyak masyarakat yang bergabung dengan kegiatan ini dan menjadi lebih peduli terhadap lingkungan sekitar masing-masing.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yanita Petriella
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper