Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Aksi Blackrock Utak-atik Kepemilikan Saham Top ESG Indonesia pada Awal Tahun

Blackrock terpantau mengurangi kepemilikan di saham-saham top ESG sepanjang Januari 2025
Logo BlackRock di luar kantor pusat di kawasan Manhattan, New York City, New York, AS, 25 Mei 2021./REUTERS-Carlo Allegri
Logo BlackRock di luar kantor pusat di kawasan Manhattan, New York City, New York, AS, 25 Mei 2021./REUTERS-Carlo Allegri

Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah investor kakap terpantau merombak porsi kepemilikan di saham-saham dengan skor environment, social and government (ESG) terbaik Indonesia sepanjang Januari 2025. Terkhusus Blackrock, aksi pengurangan saham terlihat di mayoritas saham.

Menyitir data Bloomberg Terminal, investor kakap Blackrock Inc. tercatat melepas saham PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR) sebanyak 245.789 lembar sepanjang Januari 2025. Hal ini membuat volume saham JSMR yang dimiliki Blackrock berkurang dari 45,28 juta lembar pada Desember 2024 menjadi 45,03 juta lembar.

Adapun skor ESG JSMR bertengger di level 10,73 saat ini atau tergolong memiliki risiko ESG yang rendah.

Blackrock juga terpantau melego saham PT Elang MahkotaTeknologi Tbk. (EMTK) sepanjang Januari 2025. Kepemilikan Blackrock di saham dengan skor ESG 14,17 itu berkurang dari 1,61 juta sepanjang Januari 2025, dari 65,38 juta pada akhir Desember 2024 menjadi 63,77 juta pada pengujung awal 2025.

Aksi jual juga dilakukan Blackrock pada saham emiten ritel PT Erajaya Swasembada Tbk. (ERAA). Saham ERAA yang dikempit Blackrock berkurang dari 61,32 juta pada akhir 2024 menjadi 60,14 juta pada Januari 2025. Mengutip data Morningstar Sustainalytics, skor ESG perusahaan pemasok gawai merek Apple dan Samsung itu bertengger di 14,66 atau dalam kategori risiko rendah.

Di tengah aksi jual Blackrock, perusahaan investasi asal Texas Dimensional Fund Advisors terpantau menambah kepemilikan di emiten Grup Emtek PT Surya Citra Media Tbk. (SCMA). Kepemilikan Dimensional di SCMA terpantau bertambah dari 324,41 juta lembar pada akhir 2024 menjadi 335,39 juta pada pengujung Januari 2025. Artinya, terdapat tambahan 10,98 juta saham SCMA yang diborong Dimensional selama awal tahun.

Aksi utak-atik saham Blackrock ternyata tak berhenti di ERAA. Perusahaan investasi itu juga melego 1,89 juta saham PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA), dari 231,69 juta per Desember 2024 menjadi 229,79 juta pada akhir Januari 2025.

Saham-saham di peringkat delapan, sembilan dan sepuluh dengan skor ESG terbaik di Indonesia tak luput dari aksi jual Blackrock. Di saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) dengan skor ESG 17,26, kepemilikan Blackrock berkurang dari 24,59 miliar lembar menjadi 24,38 miliar lembar dalam kurun sebulan sejak akhir 2024.

Sementara itu, di saham-saham perbankan seperti PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) dengan skor ESG 17,52 dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dengan skor 17,83, Blackrock mengurangi kepemilikan masing-masing sebanyak 8,26 juta lembar dan 15,61 juta lembar.

Hingga akhir Januari 2025, Blackrock masih mengoleksi 1,03 miliar saham di BMRI, sementara di BBRI tersisa 2,30 miliar.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper