Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Klaim Mampu Tekan Emisi Gas Rumah Kaca di Sektor Energi

Pada 2030, pemerintah menargetkan penurunan emisi gas rumah kaca di sektor energi mencapai 358 juta ton CO2e.
Ekonomi hijau dan transisi energi/ilustrasi
Ekonomi hijau dan transisi energi/ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA — Sepanjang 2024, Indonesia berhasil menurunkan emisi gas ruang kaca (GRK) dari sektor energi mencapai 147,6 juta ton karbon dioksida ekuivalen (CO2e).

Direktur Konservasi Energi Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (EBTKE ESDM) Hendra Iswahyudi mengatakan realisasi penurunan emisi gas rumah kaca di sektor energi tersebut melampaui target yang ditetapkan sepanjang 2024 sebesar 142 juta ton CO2.

Di tahun 2023, realisasi penurunan emisi gas rumah kaca sektor energi sebesar 127,67 juta ton CO2e, melebihi target 109,64% dari yang telah ditetapkan sebesar 116 juta ton CO2e.

Pada 2030, pemerintah menargetkan penurunan emisi gas rumah kaca di sektor energi mencapai 358 juta ton CO2e. 

“Target 2024 itu emisi GRK di sektor energi 142 juta ton CO2e, realisasinya 148,6 CO2e, lalu surplus 5,6 juta ton CO2e, surplus ini kami perdagangkan dalam bursa karbon internasional. Tentu target di 2025 hingga 2030 semakin besar penurunan emisi gas rumah kaca di sektor energi,” ujarnya dalam Bisnis Indonesia Forum, Kamis (23/1/2025).

Realisasi penurunan emisi GRK sektor energi tahun 2024 ditopang oleh beberapa faktor, antara lain implementasi energi baru terbarukan (EBT) 74,73 juta ton CO2e, aplikasi efisiensi energi 30,25 juta ton CO2e, penggunaan teknologi pembangkit energi bersih 15,18 juta ton CO2e, penerapan bahan bakar rendah karbon 15,16 juta ton CO2e, dan aktivitas lainnya 12,28 juta ton CO2e

Pihaknya melakukan berbagai upaya seperti efisiensi energi, implementasi energi terbarukan, penerapan bahan bakar rendah karbon, penggunaan teknologi pembangkit bersih, dan juga reklamasi tambang.

Kementerian ESDM melakukan berbagai upaya, seperti efisiensi energi, implementasi energi terbarukan, penerapan bahan bakar rendah karbon, penggunaan teknologi pembangkit bersih, dan juga reklamasi tambang.

Kementerian ESDM mendukung program prioritas Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto terkait ketahanan energi. Indeks ketahanan energi Indonesia pada 2023 berada di level 6,64 dengan kategori tahan.

“Kami terus berupaya untuk menuju level 8 sangat tahan,” katanya.

Adapun terdapat 4 parameter ketahanan energi yakni terkait ketersediaan sumber energi dan energi domestik maupun di luar negeri. Hal ini meliputi pertimbangan cadangan dan produktivitas energi nasional, impor energi, dan tingkat pemenuhan dalam negeri.

Lalu parameter terkait akses energi yakni kemampuan untuk mengakses sumber energi, infrastruktur dalam penyediaan dan layanan energi termasuk mengatasi tantangan geografis dan geopolitik.

Selanjutnya, keterjangkauan biaya investasi energi mulai dari biaya eksplorasi, produksi, distribusi, kebijakan subsidi, dan keterjangkauan konsumen terhadap harga energi.

Kemudian penggunaan energi yang peduli lingkungan termasuk penerimaan masyarakat meliputi bauran dan diversifikasi energi baru terbarukan. Penurunan intensitas energi dan emisi karbon sektor energi. Menurutnya, pentingnya mengimplementasikan visi energi hijau yang didapatkan dari tenaga air, angin, dan panas bumi.

“Indonesia kaya akan sumber daya, selain kemudahan akses energi di masyarakat juga memerlukan keterjangkauan daya beli masyarakat perlu ditingkatkan. Pemanfaatan energi perut bumi perlu dimanfaatkan secara optimal untuk mendukung pertumbuhan ekonomi,” tutur Hendra. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yanita Petriella
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper