Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengembangan PLTS Danau Singkarak, BRIN: Aspek Pariwisata Juga Diperhitungkan

PLTS Terapung Singkarak dengan kapasitas 50 megawatt ac (MWac) akan berdiri di atas 0,33% total luas danau Singkarak.
Foto aerial salah satu lokasi PLTS ground-mounted terbesar di Indonesia dengan kapasitas 100 megawatt peak (MWp) di Kawasan Industri Kota Bukit Indah, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat/Dok. PLN
Foto aerial salah satu lokasi PLTS ground-mounted terbesar di Indonesia dengan kapasitas 100 megawatt peak (MWp) di Kawasan Industri Kota Bukit Indah, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat/Dok. PLN

Bisnis.com, JAKARTA – Rencana pengembangan PLTS apung Danau Singkarak masih menimbulkan pro dan kontra di masyarakat sekitar. Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) turut meneliti agar desain PLTS tidak hanya berfokus pada lingkungan, tetapi juga memperhatikan aspek pariwisata.

Peneliti Madya Pusat Riset Limnologi dan Sumber Daya Air Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Ivana Yuniarti menyatakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dapat dikembangkan di Danau Singkarak, Sumatra Barat, jangan mengganggu kegiatan pariwisata danau tersebut.

"Rencana penelitian kami disusun agar desain PLTS tidak hanya berfokus pada lingkungan, namun juga memperhatikan aspek wisata," katanya dikutip Antara, Minggu (19/1/2025). 

Rencananya, meski panel surya akan dipasang sekitar 50 meter dari bibir danau, pengembangan PLTS Danau Singkarak tetap memberikan ruang bagi masyarakat untuk kegiatan wisata.

Nantinya, area di sekitar PLTS akan dilengkapi dengan taman terapung yang dihiasi bunga-bunga untuk mempercantik pemandangan dan memberikan pengalaman baru bagi pengunjung.

"Akar dari taman bunga terapung ini sekaligus dapat dijadikan sebagai habitat ikan-ikan Danau Singkarak. Kami berharap bahwa langkah ini justru akan meningkatkan daya tarik Danau Singkarak sebagai destinasi wisata,” ujarnya.

Dengan pendekatan ini, Ivana berharap proyek PLTS di Danau Singkarak tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga memberikan manfaat ekonomi dan sosial bagi masyarakat sekitar.

Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Andre Rosiade mengatakan bahwa persoalan penolakan yang dilakukan masyarakat terkait rencana pembangunan PLTS itu merupakan dinamika yang biasa karena masyarakat punya alasan dan bukan soal ego sekelompok masyarakat. 

"Kami telah mendengarkan alasan kenapa masyarakat menolak PLTS terapung di Singkarak ini, khususnya di daerah Batipuh Selatan. Pada intinya masyarakat trauma terkait keberadaan PLTA Singkarak yang dianggap tak memberikan manfaat dan malah menimbulkan dampak lingkungan," katanya, Rabu (15/1/2025). 

Nantinya pengembangan PLTS terapung ini akan dijalankan oleh PLN Indonesia Power dan ACWA Power. Kesepakatan bisnis ini awalnya tertuang antara PLN Indonesia Power bersama ACWA Power mendorong pengembangan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung Singkarak dan Saguling dengan kapasitas masing-masing pembangkit sebesar 50 megawatt ac (MWac) dan 60 MWac dengan total investasi US$104,95 juta. 

Khusus pengembangan PLTS Terapung Singkarak akan berdiri di atas 0,33% total luas danau Singkarak. Saat beroperasi, listrik akan disalurkan melalui interkoneksi 150 kV ke GI Padang Panjang 150 kV.

Berdasarkan informasi di laman PLN, ACWA Power saat ini telah memiliki Portofolio dalam pembangkit listrik sejumlah 43 GW, di mana hampir 15,5 GW (36% dari total portofolio) adalah pembangkit listrik EBT.

PLN Nusantara Power telah memiliki pengalaman dalam pembangunan PLTS Terapung Cirata di Jawa Barat. PLTS yang berkapasitas 145 MWac ini menjadi PLTS Terapung terbesar di Asia Tenggara.

Direktur Utama PT PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra mengatakan, rencana pembangunan PLTS terapung itu pada intinya sebagai upaya pemerintah untuk mewujudkan transisi energi ke energi baru terbarukan (EBT). 

"PLTS Terapung Singkarak ini diperkirakan akan dapat memberikan kontribusi listrik sebesar 50 megawatt. EBT adalah energi hijau, jadi sebenarnya keberadaan PLTS terapung tidak memberikan dampak lingkungan," ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : newswire
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper