Bisnis.com, JAKARTA — Di tengah pemanasan global yang membuat suhu udara di Indonesia semakin tinggi dan panas membuat pengembang properti pun memutar otak untuk menerapkan bangunan hijau dan ramah lingkungan.
CEO Leads Property Hendra Hartono mengatakan permintaan hunian berkonsep hijau dan ramah lingkungan akan terus bertumbuh seiring dengan makin tingginya kesadaran masyarakat terutama kalangan milenial dan generasi Z.
“Kalangan muda sekarang mengerti akan aspek penting ramah lingkungan untuk kelestarian bumi,” ujarnya kepada Bisnis, (18/1/2025).
Hal ini membuat pengembang membangun residensial dengan teknologi hemat energi seperti penggunaan panel surya di atap pergudangan menjadi salah satu upaya untuk mengurangi konsumsi energi konvensional dan meningkatkan efisiensi energi.
Namun demikian, pihaknya tak menampik harga hunian mengusung kawasan ramah lingkungan dan berkonsep hijau akan cenderung lebih mahal dibandingkan hunian biasanya.
Menurutnya, faktor besaran harga masih tetap berperan dalam memutuskan pembelian sebuah hunian. Hal ini karena masalah daya beli dan alokasi dana yang dipersiapkan.
Baca Juga
“Jadi apabila harga sama tetapi huniannya berkonsep ramah lingkungan. Maka yang dipilih adalah yang berkonsep ramah lingkungan,” katanya.
Hendra menilai meskipun dengan kesadaran yang semakin meningkat akan pentingnya keberlanjutan lingkungan diharapkan bahwa konsep green building akan semakin diterima dan diimplementasikan secara luas di seluruh sektor properti di Indonesia.
Pasalnya, implementasi green building bukan hanya sekadar tren tetapi juga kebutuhan masa depan untuk menjaga keberlanjutan lingkungan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Sementara itu, General Manager Sales dan Marketing CitraGarden Bintaro menuturkan saat ini tren rumah ramah lingkungan mengarah terhadap konsep pembangunan dengan pengembangan area green atau ruang terbuka hijau yang lebih besar.
Menurutnya, tren saat ini yang menunjukkan konsumen lebih mengutamakan kenyamanan, lingkungan hijau dan ruang terbuka yang luas dalam memilih sebuah tempat tinggal.
Adapun perubahan gaya hidup yang dinamis dan meningkatnya kesadaran akan pentingnya tempat tinggal yang ramah lingkungan, menjadi faktor pendorong utama dalam pencarian hunian ideal.
“Memang secara biaya pembangunan, rumah berkonsep hijau lebih tinggi karena cost produksi material green building lebih mahal,” ucapnya.