Bisnis.com, JAKARTA — Indonesia berencana menawarkan peluang kepada investor internasional untuk membangun 75 gigawatt (GW) pembangkit listrik energi terbarukan di negara ini dalam 15 tahun ke depan.
Hal tersebut diungkapkan oleh utusan Indonesia untuk Konferensi Perubahan Iklim PBB 2024 di Baku, Azerbaijan, Hashim Djojohadikusumo yang merupakan adik dari Presiden RI, Prabowo Subianto.
Indonesia, salah satu penghasil emisi gas rumah kaca terbesar di dunia, telah berjanji untuk mencapai netralitas karbon pada tahun 2060, termasuk dengan menghentikan pembangkit listrik tenaga batu bara secara bertahap dan menggantinya dengan energi terbarukan.
"Akan ada 100 GW energi baru yang akan diterapkan oleh pemerintahan baru dalam 15 tahun ke depan, di mana 75% atau 75 GW adalah energi terbarukan," kata Hashim, yang memiliki rekam jejak bisnis tambang, dalam pidato yang disiarkan langsung dikutip dari Reuters pada Selasa (12/11/2024).
Proyek energi terbarukan tersebut akan mencakup tenaga surya, air, panas bumi, dan nuklir, kata Hashim, tanpa menjelaskan rencana untuk sisa 25 GW.
Dalam pidatonya, Hashim juga mengatakan Indonesia berencana menawarkan proyek penggantian kerugian karbon (carbon offset) yang dapat menghilangkan ratusan juta metrik ton emisi karbon dari atmosfer. Dia tidak merinci proyek-proyek tersebut.
Baca Juga
Kapasitas listrik terpasang di Indonesia saat ini mencapai lebih dari 90 GW, dengan lebih dari separuhnya menggunakan batubara dan kurang dari 15% menggunakan energi terbarukan. Saat ini, Indonesia tidak memiliki kapasitas untuk membangun pembangkit listrik tenaga nuklir, sebuah topik kontroversial di negara yang rawan gempa bumi.
Perusahaan listrik negara Indonesia, Perusahaan Listrik Negara, sedang merancang jalur transmisi ramah lingkungan baru yang membentang sepanjang 70.000 kilometer (43.500 mil), kata Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo dari Baku, menurut pernyataan perusahaan.
Pihak berwenang di Indonesia sering kali mempromosikan potensi negara dalam bidang energi terbarukan, namun belum banyak mengembangkan kapasitas energi terbarukan karena adanya subsidi untuk batu bara yang menjadikan tarif energi terbarukan tidak menarik bagi investor, kata para analis.
Prabowo juga akan memulai proyek selama bertahun-tahun untuk menghutankan kembali 12,7 juta hektar hutan yang rusak parah dengan pendanaan yang mencakup sumber-sumber asing, kata Hashim.
Dia menambahkan, Bezos Earth Fund, proyek pendanaan ramah lingkungan senilai US$10 miliar milik Jeff Bezos, sudah tertarik. Namun, Bezos Earth Fund belum menanggapi pernyataan tersebut.