Bisnis.com, JAKARTA — Apple tidak dapat lagi mengiklankan Apple Watch-nya sebagai produk netral karbon dioksida (CO2) di Jerman.
Hal ini menyusul putusan pengadilan regional di Frankfrut pada hari Selasa (26/8/2025) yang mengabulkan gugatan dari para aktivis lingkungan terkait perusahaan teknologi AS tersebut telah menyesatkan konsumen.
Apple telah mempromosikan perangkat tersebut secara daring sebagai produk netral CO2 pertama, sebuah klaim yang dinyatakan oleh panel hakim tidak berdasar dan melanggar hukum persaingan Jerman.
Seorang Juru Bicara Apple mengatakan putusan pengadilan tersebut secara umum menguatkan pendekatan ketat Aaple terhadap netralitas karbon.
Pada bulan Juni, Apple menyatakan gugatan Jerman tersebut mengancam untuk menghambat aksi iklim perusahaan yang kredibel yang dibutuhkan dunia.
"Apple akan menghapus label netral karbon yang digunakannya untuk Apple Watch guna mematuhi undang-undang Uni Eropa yang mulai berlaku pada bulan September 2026 yang membatasi penggunaan istilah tersebut," ujar seorang juru bicara Apple dilansir Reuters, Rabu (27/8/2025).
Apple mendasarkan klaim netralitas karbonnya pada sebuah proyek yang dioperasikannya di Paraguay untuk mengimbangi emisi dengan menanam pohon eukaliptus di lahan sewaan.
Baca Juga
Perkebunan eukaliptus telah dikritik oleh para ahli ekologi, yang mengklaim bahwa monokultur semacam itu merusak keanekaragaman hayati dan membutuhkan penggunaan air yang tinggi sehingga dijuluki gurun hijau.
Namun, pengadilan Frankfurt menyatakan bahwa sewa untuk 75% area proyek tidak dijamin setelah tahun 2029 dan perusahaan tidak dapat menjamin perpanjangan kontrak tersebut.
"Tidak ada masa depan yang aman untuk kelanjutan proyek hutan ini," demikian pernyataan pengadilan.
Selain Apple, Meta (META.O), dan Microsoft (MSFT.O), juga telah berinvestasi dalam proyek serupa di Amerika Latin dengan imbalan kredit karbon.
Kepala Deutsche Umwelthilfe (DUH, Juergen Resch memuji putusan pengadilan tersebut sebagai keberhasilan melawan greenwashing.
"Penyimpanan CO2 yang seharusnya di perkebunan eukaliptus komersial hanya terbatas beberapa tahun, jaminan kontraktual untuk masa depan tidak memadai, dan integritas ekologis kawasan monokultur tidak terjamin," ucapnya.