Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mereduksi Sampah Plastik Lewat Pemanfaatan Nuklir

Kolaborasi untuk mengurangi sampah plastik lewat pemanfaatan teknologi nuklir dipandang dapat mengurangi polusi sampah plastik di lautan global
Para pegawai TPS3R Sikarya, Kota Denpasar sedang melakukan pengolahan sampah plastik/Noris
Para pegawai TPS3R Sikarya, Kota Denpasar sedang melakukan pengolahan sampah plastik/Noris

Bisnis.com, JAKARTA - Kolaborasi untuk mengurangi sampah plastik lewat pemanfaatan teknologi nuklir dipandang dapat mengurangi polusi sampah plastik di lautan global. Hal tersebut mengemuka dalam United Nations Ocean Conference 2025 yang diselenggarakan di Nice, Prancis belum lama ini.

Konferensi ini mempertemukan lebih dari 10.000 peserta, termasuk ilmuwan, diplomat, dan politisi guna membahas tiga krisis Bumi yakni perubahan iklim, hilangnya keanekaragaman hayati, dan polusi.

Dalam ajang tersebut, Badan Energi Nuklir Internasional (International Atomic Energy Agency/IAEA) menjadi pusat perhatian lantaran berbagi terkait bagaimana teknologi nuklir dapat meningkatkan kesehatan laut dan mengatasi ancaman kritis seperti plusi plastik laut.

Dirjen IAEA Rafael Grossi mengungkapkan perlunya berbagai data antara ilmuwan, pembuat kebijakan, dan lembaga lingkungan untuk memerangi polusi plastik. NUTEC Plastics, imbuhnya, merupakan inisiatif unggulan IAEA yang mendukung negara-negara dalam meneliti mikroplastik dan menggunakan teknik nuklir untuk meningkatkan teknik daur ulang. 

Dia menjelaskan bahwa pada empat tahun lalu, ketika United Nations Ocean Conference terakhir, pihaknya telah mengumumkan NUTEC Plastics, sebuah inisiatif yang memberi negara-negara alat yang mereka butuhkan untuk mengatasi masalah polusi mikroplastik laut.

"Hari ini, saya senang melaporkan bahwa kami telah membuat kemajuan signifikan dengan melibatkan 99 negara, dan kami telah melengkapi lebih dari 100 laboratorium Negara Anggota di seluruh dunia. Kami sedang membangun kapasitas yang dibutuhkan negara-negara untuk menerjemahkan data menjadi kebijakan dan tindakan,” jelasnya seperti dikutip dari keterangan resminya, Selasa (17/6/2025).

Direktur Laboratorium Lingkungan Laut IAEA Florence Descroix-Comanducci mengatakan bahwa teknik nuklir dan isotop memberikan nilai tambah yang luar biasa untuk meningkatkan kesehatan laut.

“Laboratorium kami di Monako mendukung Negara Anggota dalam penerapan dan penggunaan teknik ini, dan untuk mengembangkan metode yang selaras guna menghasilkan data yang dapat dibandingkan secara global, terutama mengingat adanya perjanjian plastik yang akan datang," katanya.

Sementara itu, Kepala Departemen Lingkungan Hidup di Badan Lingkungan Hidup Eropa Martin Adams mengungkapkan bahwa data yang tepat waktu dan relevan sangat penting untuk menginformasikan pengambilan keputusan yang baik.

"Tetapi kita tidak perlu mengetahui segalanya. Kita hanya perlu tahu cukup banyak untuk bertindak," ujarnya.

Bisnis.com mencatat bahwa para ahli dan pembuat keputusan di Indonesia, Malaysia, dan Filipina telah mencari solusi novatif untuk mengurangi sampah plastik dan sekarang mendapatkan manfaat dari dukungan IAEA lewat inisiatif Nuclear Technology for Controlling Plastic Pollution (NUTEC Plastics). 

Sejak peluncuran NUTEC Plastics pada 2020, Indonesia, Malaysia, dan Filipina telah menjadi yang terdepan dalam komponen penelitian NUTEC, yang bertujuan untuk menunjukkan kelayakan penggunaan iradiasi nuklir untuk mendaur ulang limbah plastik.

Untuk membantu mempercepat pengembangan dan adopsi teknologi daur ulang, IAEA telah melaksanakan serangkaian proyek kerja sama teknis regional yang telah memfasilitasi kemitraan baru antara lembaga nuklir nasional Indonesia, Malaysia, dan Filipina dan mitra di sektor swasta.

Rangkaian pertemuan pemangku kepentingan nasional yang diselenggarakan melalui proyek-proyek ini antara 2022 dan 2024 yang memungkinkan para ahli negara-negara untuk menghubungi perusahaan-perusahaan domestik yang bergerak di bidang daur ulang polimer.

Pada 2024, kontak-kontak tersebut berkembang menjadi kemitraan formal yang mengembangkan prototipe fasilitas daur ulang yang pada akhirnya akan ditingkatkan untuk operasi komersial.

Khusus di Indonesia, produsen komposit kayu-plastik PT Viro secara resmi menjalin kemitraan pada Juni 2024 dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), lembaga setingkat kabinet yang mengoordinasikan semua penelitian nasional.

Dalam industri polimer Indonesia, ikatan silang kimia secara tradisional telah digunakan untuk memproduksi polietilena. Namun, ikatan silang yang disebabkan oleh radiasi pengion dapat menghasilkan produk plastik yang lebih baik tanpa memerlukan suhu dan tekanan tinggi, dan tanpa residu kimia yang beracun.

Kolaborasi antara BRIN dan PT Viro bertujuan untuk memperkenalkan teknologi radiasi ke dalam proses produksi komposit kayu plastik menggunakan plastik daur ulang. Adapun, tim di BRIN bertanggung jawab untuk mengembangkan teknologi baru dengan dukungan IAEA, sementara PT Viro menyediakan bahan, melakukan uji ketahanan, dan merencanakan produksi skala besar.

Kepala Pusat Penelitian Teknologi Radioisotop, Radiofarmasi, dan Biodosimetri BRIN Tita Puspitasari menjelaskan bahwa kolaborasi tersebut berfokus pada proyek NUTEC Plastics, yang berfokus pada daur ulang untuk menambah nilai tambah pada produk akhir.

"Saya berharap kemitraan ini berjalan lancar dan berujung pada keberhasilan transfer teknologi ke industri, yang membantu mengatasi masalah sampah plastik global," katanya seperti dikutip dari keterangan resmi IAEA pada Januari 2025.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lukas Hendra TM
Editor : Lukas Hendra TM
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper