Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah negara bagian Texas, Amerika Serikat, memutuskan untuk mencabut BlackRock dari daftar boikot setelah perusahaan investasi tersebut memutuskan keluar dari inisiatif iklim Net Zero Asset Managers (NZAM).
Komptroler Texas, Glenn Hegar, menyatakan bahwa keputusan tersebut mencerminkan langkah mundur BlackRock dari kelompok industri terkait iklim seperti NZAM. Ia juga mencatat bahwa perusahaan itu telah mengurangi dukungan terhadap resolusi pemegang saham terkait lingkungan serta mendukung pendirian Bursa Saham Texas yang baru.
"BlackRock telah mengakui dampak sosial dan ekonomi yang nyata, baik di Texas maupun secara global, dari pembatasan investasi di industri minyak dan gas," ujar Hegar dalam pernyataan resminya pada Selasa (5/6/2026), dikutip dari Reuters.
Pencabutan BlackRock dari daftar boikot akan mempermudah lembaga dan dana negara bagian Texas untuk berbisnis dengan manajer aset terbesar itu. Hal ini juga dapat digunakan sebagai argumen pembelaan dalam gugatan yang diajukan Jaksa Agung Texas, Ken Paxton, terhadap rekam jejak lingkungan perusahaan tersebut.
BlackRock menyambut baik keputusan Hegar. Dalam pernyataan, BlackRock mengemukakan dukungan untuk membantu jutaan warga Texas melalui aktivitas investasinya.
“Kami bangga bisa mendukung warga Texas pensiun dengan layak dan, atas nama klien, menginvestasikan lebih dari US$400 miliar dalam korporasi, pemerintah lokal, infrastruktur energi, dan aset privat lainnya di seluruh negara bagian. Investasi ini mendukung pertumbuhan ekonomi Texas," tulis perusahaan.
Baca Juga
BlackRock sebelumnya masuk dalam daftar boikot karena dianggap menghambat upaya Texas dalam mencapai keamanan energi melalui kebijakan investasi yang dinilai merugikan industri batu bara.
Tak hanya BlackRock, Hegar juga memasukkan sejumlah manajer aset Eropa lainnya ke dalam daftar boikot pada 2022, berdasarkan undang-undang negara bagian yang disahkan tahun sebelumnya. Daftar boikot ini merupakan respons terhadap tren investasi Wall Street yang kala itu menekankan prioritas lingkungan dan sosial.
Menghadapi tekanan politik yang kian meningkat di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump, sejumlah pesaing BlackRock juga telah mundur dari kelompok industri terkait iklim dan mengurangi dukungan terhadap resolusi pemegang saham yang menyerukan, antara lain, pengurangan emisi atau pembatasan produksi.
Para pemimpin dari Partai Demokrat dan aktivis iklim menuduh perusahaan-perusahaan tersebut telah melemahkan komitmen mereka terhadap isu lingkungan yang sebelumnya mereka promosikan.