Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Vietnam Revisi Kebijakan Energi, Targetkan Hapus Batu Bara dan Genjot Energi Terbarukan

Rencana energi Vietnam menargetkan penghapusan pemakaian batu bara pada 2050 dan tambahan energi surya hingga 73 GW dan energi angin 38 GW
Para pekerja berjalan di salah satu pembangkit listrik tenaga surya di Tongchuan, provinsi Shaanxi, China, 11 Desember 2019./Reuters-Muyu Xu
Para pekerja berjalan di salah satu pembangkit listrik tenaga surya di Tongchuan, provinsi Shaanxi, China, 11 Desember 2019./Reuters-Muyu Xu

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah Vietnam menargetkan tambahan energi terbarukan yang signifikan sebagai bagian dari upaya memenuhi lonjakan permintaan listrik sekaligus mengakhiri penggunaan batu bara pada 2050.

Dalam revisi rencana energi nasional Power Development Plan VIII, Vietnam berencana menambah kapasitas tenaga surya dan angin. Dokumen tersebut juga memuat target penambahan kapasitas listrik sebesar dua kali lipat pada 2030 dibandingkan dengan posisi 2023.

Pemerintah Vietnam juga berambisi meningkatkan kapasitas listrik hampir sepuluh kali lipat pada 2050, seiring dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi minimal 8% tahun ini dan dua digit hingga 2030.

Namun, target energi bersih Vietnam dinilai jauh melampaui kapasitas realistis. Rencana tersebut memproyeksikan kapasitas tenaga surya mencapai 73 gigawatt (GW) dan tenaga angin 38 GW pada 2030.

Sebaliknya, BloombergNEF memperkirakan Vietnam hanya mampu mencapai kapasitas sebesar 32 GW untuk tenaga surya dan 12 GW untuk tenaga angin. Untuk 2050, pemerintah menetapkan target 230 GW tenaga angin dan 296 GW  tenaga surya.

“Rencana ini dapat memberikan jaminan energi bersih bagi Vietnam. Pemerintah sudah memiliki dasar hukum dan regulasi. Tantangannya kini adalah apakah para pengembang dan investor energi bisa mengeksekusi target tersebut tepat waktu,” ujar John Rockhold, ketua Kelompok Kerja Energi dan Listrik di Vietnam Business Forum, dikutip Bloomberg.

Sektor energi Vietnam saat ini masih sangat bergantung pada batu bara yang menyumbang hampir separuh pembangkit listrik.

Namun, negara itu berkomitmen meninggalkan batu bara sebagaimana ditandai dengan penandatanganan kesepakatan multi-miliar dolar bersama Amerika Serikat, sejumlah negara lain, dan lembaga keuangan pada 2022.

Peta jalan energi terbaru Vietnam menyebutkan beberapa pembangkit batu bara baru akan dibangun hingga akhir dekade, tetapi akan dikonversi menggunakan biofuel atau amonia sebelum 2050.

Bauran gas alam dalam energi diproyeksikan akan meningkat tajam dalam jangka pendek, dengan kapasitas naik lebih dari lima kali lipat pada 2030, mayoritas didukung dengan impor gas alam cair (LNG).

Namun, pembangunan infrastruktur untuk proyek-proyek ini masih jauh dari jadwal, menurut BloombergNEF. Rencana energi juga mencakup pengoperasian pembangkit listrik tenaga nuklir pertama antara tahun 2030 hingga 2035.

Vietnam juga ingin memanfaatkan tren kesepakatan listrik lintas batas di Asia Tenggara, dengan tujuan mengekspor listrik ke Kamboja, Malaysia, dan Singapura.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Bloomberg
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper