Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rosan Bilang Vinfast Punya Rencana Investasi Besar di RI, Apa Saja?

Vinfast berencana membangun pabrik mobil listrik di Subang, Jawa Barat, dengan luas lahan 120 hektare (Ha). Itu saja?
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan P Roeslani memastikan bahwa keseriusan Vinfast dalam rencana membangun pabrik mobil listrik di Indonesia/Setpres
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan P Roeslani memastikan bahwa keseriusan Vinfast dalam rencana membangun pabrik mobil listrik di Indonesia/Setpres

Bisnis.com, JAKARTA – Vinfast, produsen otomotif asal Vietnam, dikabarkan akan berinvestasi di sektor energi terbarukan. Dengan begitu, investasi Vinfast tidak akan terbatas di sektor otomotif saja. 

Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani mengklaim selain investasi di sektor otomotif, Vinfast juga tengah menjajaki peluang investasi di energi terbarukan.

Rosan menjelaskan bahwa perusahaan kendaraan listrik itu tertarik membangun proyek tenaga angin di Sulawesi dan Nusa Tenggara Barat (NTB), sementara terkait dengan investasi pembangkit listrik tenaga surya masih dalam tahap penjajakan.  

Hal ini dia sampaikan usai mendampingi Chairman dan CEO Vinfast Pham Nhat Vuong dalam pertemuan dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Selasa (11/3/2025).

“Untuk angin itu di Sulawesi mereka bilang, mereka tertarik Sulawesi tetapi mereka lihat juga di NTB. Kalau solar (PLTS) ya itu masih penjajakan lah,” ujarnya kepada wartawan.

Di sisi lain, CEO Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) itu juga memastikan bahwa Vinfast bakal menjalankan rencana investasi besar di Indonesia, khususnya di sektor kendaraan listrik (EV).  

Vinfast berencana membangun pabrik mobil listrik di Subang, Jawa Barat, dengan luas lahan 120 hektare (Ha). 

Pabrik tersebut ditargetkan mampu memproduksi hingga 50.000 unit kendaraan per tahun dengan nilai investasi mencapai Rp4 triliun pada tahap pertama.

Investasi Pendukung Kendaraan Listrik

Sebelumnya, melansir situs Vin Group, V-GREEN telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Prime Group, untuk mengembangkan sekitar 100.000 stasiun pengisian kendaraan listrik Vinfast di Indonesia dalam waktu tiga tahun. 

Investasi yang dilakukan anak usaha Vin Group yang bergerak di bidang infrastruktur kendaraan listrik ini diproyeksikan mencapai US$1,2 miliar.

Komitmen ini akan memperkuat ekosistem transportasi hijau Vinfast yang berkembang di kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia. 

Dengan memperluas infrastruktur pengisian kendaraan listrik, V-GREEN berencana untuk mendukung pertumbuhan pasar kendaraan listrik Vinfast di Indonesia, yang telah mencakup beragam kendaraan listrik pintar dan modern.

Kerja Sama Pendanaan Hijau

Tidak hanya itu, di sela forum Vietnam-Indonesia High-Level Business Dialogue, Senin (10/3/2025), Vinfast dan BNI juga sepakat bekerja sama mendukung percepatan transisi hijau dan pertumbuhan berkelanjutan di Indonesia. 

Wakil CEO VinFast Global, Pham Thuy Linh mengatakan merasa terhormat untuk bermitra dengan BNI. Menurutnya, Vinfast berkomitmen mendukung rencana pemerintah mengakselerasi penggunaan kendaraan listrik yang nyaman bagi konsumen Indonesia

“Melalui kolaborasi ini, kami bertujuan untuk menciptakan nilai yang berarti bagi masyarakat dan mendorong pembangunan hijau dan berkelanjutan di Indonesia," ujarnya dalam keterangan resmi perusahaan. 

Fokus utama kerja sama keduanya diarahkan mendorong investasi dan pengembangan solusi finansial yang mendukung ekosistem “For a Green Future” Vinfast dan memfasilitasi peralihan konsumen Indonesia ke mobilitas listrik.

Direktur Wholesale and International Banking BNI, Agung Prabowo mengatakan pihaknya berkomitmen untuk mempromosikan inisiatif hijau, solusi ramah lingkungan, dan tanggung jawab sosial. 

“Dengan tujuan bersama untuk mendorong pembangunan berkelanjutan, kami percaya kolaborasi ini tidak hanya akan membuka peluang bisnis strategis, tetapi juga memperkuat kemitraan jangka panjang antara Indonesia dan Vietnam,” ujarnya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper