Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kunjungi TPA Supit Urang Malang, Menteri PU: Bisa Jadi Percontohan Daerah Lain

TPA Supit Urang diresmikan Presiden ke-7 RI Joko Widodo, Desember 2023.
Menteri Pekerjaaan Umum (PU) Dody Hanggodo saat ditemui di Kantor Kementerian PU, Jakarta, Senin (18/11/2025). - BISNIS/Alifian Asmaaysi.
Menteri Pekerjaaan Umum (PU) Dody Hanggodo saat ditemui di Kantor Kementerian PU, Jakarta, Senin (18/11/2025). - BISNIS/Alifian Asmaaysi.

Bisnis.com, MALANG— Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Supit Urang Kota Malang menjadi role model dan percontohan nasional dalam pengelolaan sampah modern.

Pengakuan datang dari Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo. Menurutnya, TPA Supit Urang patut dijadikan percontohan bagi daerah lain di Indonesia. Sebelumnya, TPA ini diresmikan Presiden ke-7 RI Joko Widodo, Desember 2023.

"Tadi saya sudah melihat aktivitas di sini (TPA Supit Urang), kalau ini bukan TPS biasa, ini kelasnya sudah VVIP dan bisa jadi percontohan bagi daerah lain. Ini juga jadi bukti pertambahan manusia di Kota Malang tidak terpengaruh dengan sampah yang dihasilkan karena ada TPA ini," ujarnya, saat mengunjungi TPA Supit Urang, Sabtu (18/1/2025).

Dirinya optimistis dengan pengelolaan yang dilakukan, sampah di Kota Malang dapat dikelola dengan baik. Dirinya berharap, Menteri Lingkungan Hidup bisa melihat manajemen pengelolaan persampahan di TPA Supit Urang.

"Karena kalau PU ini kan hanya membangun, tapi manajemen pengelolaannya ini sudah milik lingkungan hidup, nanti Menteri LH bisa melihat langsung aktivitas di sini," jelasnya.

Melansir Antara, Penjabat Wali Kota Malang Iwan Kurniawan mengatakan pengembangan TPA Supit Urang merupakan titik poin pelaksanaan penataan kota setempat.

Pasalnya, jika jumlah sampah berhasil ditekan secara maksimal, maka turut meminimalisasi terjadinya permasalahan lain, salah satu adalah banjir yang mampu mengganggu proses pelaksanaan penataan wilayah.

"Kami upayakan agar bagaimana 500 ton sampah bisa dikelola, tidak hanya berhenti di sanitary landfill tetapi menjadi suatu produk yang bisa meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD), contohnya komposting, sorting, dan nanti bisa menjadi briket," kata Iwan.

Iwan menambahkan ke depannya akan membangun fasilitas tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) yang diperkirakan bisa mengelola hingga ratusan ton sampah dalam waktu satu hari.

"Akan dikembangkan di kawasan ini, disediakan lahan untuk pembangunan TPST yang produksinya menjadi RDF untuk 250 ton pengelolaannya per hari," ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Choirul Anam
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper