Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BP dan JERA Bentuk Perusahaan Patungan Energi Angin, Investasi US$5,8 Miliar

Perusahaan patungan BP dan JERA akan mengoperasikan proyek pembangkit listrik tenaga angin lepas pantai dengan investasi bernilai US$5,8 Miliar
Logo perusahaan minyak dan gas British Petroleum (BP)/Bloomberg-Jason Alden
Logo perusahaan minyak dan gas British Petroleum (BP)/Bloomberg-Jason Alden

Bisnis.com, JAKARTA – British Petroleum (BP) dan perusahaan pembangkit listrik Jepang, JERA sepakat membentuk usaha patungan (joint venture) dengan menggabungkan operasi energi angin lepas pantai mereka (offshore). Langkah ini menjadi bagian dari strategi CEO BP Murray Auchincloss untuk mengurangi fokus perusahaan pada sektor energi terbarukan.

Pengalihan proyek pembangkit listrik tenaga angin lepas pantai ini mencerminkan tren serupa yang dilakukan oleh Shell dan Equinor. Kedua perusahaan tersebut telah beralih dari proyek energi terbarukan dan memilih untuk berinvestasi lebih pada proyek jangka pendek minyak dan gas dengan imbal hasil yang lebih tinggi.

Dalam usaha patungan ini, BP dan JERA masing-masing berkontribusi sebesar 50% untuk entitas baru bernama JERA Nex bp. Operasional perusahaan patungan ini akan mencakup aset dan proyek pengembangan dengan potensi kapasitas pembangkit sebesar 13 gigawatt (GW).

Kedua perusahaan sepakat menyediakan pendanaan hingga US$5,8 miliar untuk proyek-proyek yang disetujui hingga 2030. BP akan berkontribusi hingga US$3,25 miliar, sementara JERA menyediakan hingga US$2,55 miliar, karena aset BP dalam usaha patungan ini masih dalam tahap pengembangan.

CEO BP Auchincloss dilaporkan Reuters tengah menghadapi tekanan sejak menjabat pada Januari, terutama karena kinerja saham BP yang tertinggal dibandingkan pesaingnya di tengah kekhawatiran atas strategi transisi energi perusahaan.

Saham BP tercatat naik 2,5% pada pukul 11:30 GMT, mengungguli sektor energi lainnya, meskipun secara keseluruhan saham perusahaan telah turun 17% sepanjang tahun ini, dibandingkan penurunan 2,5% pada Shell.

Analis Jefferies, Giacomo Romeo, menyatakan bahwa usaha patungan ini bisa mendukung BP untuk mengurangi belanja modal hingga di bawah US$16 miliar dan mendivestasi lebih dari US$3 miliar aset.

Sektor energi angin lepas pantai sebelumnya merupakan pilar strategi mantan CEO Bernard Looney untuk mengurangi emisi karbon BP melalui peningkatan kapasitas energi terbarukan dan mengurangi investasi di minyak. Namun, kenaikan biaya pengembangan, masalah rantai pasok, dan inflasi tinggi telah menekan sektor ini.

Auchincloss mengatakan bahwa pendekatannya akan pragmatis, dengan fokus pada operasi yang paling menguntungkan.

“Kerja sama ini akan menjadi motor pertumbuhan menuju dunia yang makin teraliri listrik, sembari tetap mempertahankan model investasi ringan bagi pemegang saham kami,” katanya dalam pernyataan hari Senin (9/12/2024).

BP juga berencana menjual bisnis energi angin darat di Amerika Serikat dan melepas sahamnya di bisnis solar Lightsource BP.

Sebelumnya, Reuters melaporkan pada Oktober bahwa BP mempertimbangkan menjual sebagian saham minoritas di bisnis angin lepas pantainya. Pada Juni, Reuters juga melaporkan bahwa perusahaan telah menghentikan investasi pada proyek baru angin lepas pantai.

Dalam usaha patungan ini, BP dan JERA akan saling berkontribusi dalam pengelolaan aset dengan kapasitas bersih sekitar 1 GW dari ladang angin operasional, proyek pipeline dengan kapasitas sekitar 7,5 GW dan sewa lahan tambahan dengan potensi kapasitas 4,5 GW.

JERA, yang dimiliki oleh Tokyo Electric Power Company (TEPCO) dan Chubu Electric Power, pertama kali memasuki sektor energi angin lepas pantai pada 2019 dan kemudian mengalihkan aset energinya ke JERA Nex.

Sementara itu, BP masuk ke sektor ini pada 2019 dengan pipeline pengembangan infrastruktur berkapasitas 9,7 GW yang berfokus di Laut Utara Inggris, Jerman, dan Pantai Timur AS. Namun BP belum memiliki infrastruktur pembangkit listrik tenaga angin lepas pantai yang beroperasi.

Usaha patungan JERA Nex bp akan berbasis di London, dengan CEO berasal dari JERA dan Chief Financial Officer dari BP. Kesepakatan ini diharapkan selesai pada akhir kuartal ketiga 2025. Bank of America bertindak sebagai penasehat keuangan untuk BP, sementara Rothschild mewakili JERA.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper