Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Indonesia Luncurkan Kalkulator Hijau, Hitung Emisi Gas Rumah Kaca Bisa Lewat HP

Pelaku usaha maupun UMKM dapat menggunakan Kalkulator Hijau untuk menghitung seberapa hijau aktivitas ekonomi mereka.
Ilustrasi ekonomi hijau atau green economy. / dok Freepik
Ilustrasi ekonomi hijau atau green economy. / dok Freepik

Bisnis.com, JAKARTA — Bank Indonesia (BI) bersama Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi remi meluncurkan Kalkulator Hijau untuk menghitung emisi Gas Rumah Kaca (GRK) menggunakan smartphone.

Deputi Gubernur BI Juda Agung menyampaikan keberadaan kalkulator hijau akan menjadi early warning kepada sektor keuangan dan industri keuangan, karena dapat menunjukkan bagaimana aktivitas ekonomi mereka dan efeknya bagi emisi karbon.

"Kalkulator hijau ini adalah upaya kita untuk memfasilitasi industri, baik itu korporasi non-keuangan maupun industri keuangan di dalam menghitung seberapa hijaunya aktivitas ekonomi mereka," ungkapnya dalam Peluncuran Aplikasi Kalkulator Hijau dan Buku KSK No. 43 di kantor BI, Rabu (2/10/2024). 

Kalkulator Hijau dapat digunakan oleh pelaku ekonomi seperti perbankan dan pelaku usaha termasuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

BI dalam hal ini memiliki kewenangan dalam pengaturan dan pengembangan keuangan berkelanjutan yang tercantum dalam Undang-Undang No. 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (PPSK) pasal 35B.

Sejalan dengan mandat tersebut, Bank Indonesia bersinergi dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi mengembangkan Kalkulator Hijau  mendukung orkestrasi nasional dalam upaya transisi menuju ekonomi hijau

Juda menyampaikan kehadiran kalkulator penghitung karbon ini memiliki peran penting dalam beberapa hal.

Pertama, dapat bermanfaat untuk memantau tingkat kehijauan aktivitas ekonomi dan tingkat keberhasilan transisi menuju ekonomi hijau. 

Kedua, Kalkulator Hijau memberikan kemudahan bagi perusahaan dalam pemenuhan kebutuhan pelaporan keberlanjutan (disclosure) yang diprasyaratkan oleh regulator dan pasar global. 

Ketiga, dengan demikian, Kalkulator Hijau dapat membuka akses lebih luas kepada investasi dan pendanaan hijau.

"Nanti punya implikasi apakah bank memberikan insentif untuk dalam arti memberikan kredit," tuturnya.

Basis Data Penurunan Emisi Karbon

Pada kesempatan yang sama, Deputi Kemenko Marves Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Nani Hendiarti menyampaikan Kalkulator Hijau akan menjadi basis data bagi pemerintah dalam mengukur pengurangan emisi GRK. 

"Data ini bisa mengukur dan harus terlihat upayanya juga. Upaya dalam konteks mengurangi emisi itu. Itu juga yang perlu menjadi hal positif yang bisa digunakan," jelasnya.

Pada awal peluncuran, Ruang lingkup Kalkulator Hijau meliputi sumber penambah emisi serta sumber pengurang dan aktivitas penghindaran emisi mengacu pada SNI ISO 14064-1:2018.

Scope 1.a mencakup emisi dari mesin bakar tidak bergerak seperti genset, pemanas air, kompor. Sementara Scope 1.b mencakup emisi dari mesin bakar bergerak seperti mobil, motor, dan kendaraan lainnya. 

Kemudian Scope 2 golongan untuk emisi dari pemakaian listrik yang berasal dari Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Ke depannya, pengembangan Kalkulator Hijau akan diperluas secara bertahap agar mencakup seluruh aktivitas penghasil emisi (perluasan scope 1 dan 2, serta penambahan scope 3).

Aplikasi Kalkulator Hijau tersedia pada platform iOS dan Android versi mobilephone dan tablet dan dapat digunakan mulai 2 Oktober 2024. 

Berikut tautan untuk mengunduh Kalkulator Hijau:

PlayStore https://play.google.com/store/apps/details?id=id.go.bi.carboncalculator

AppStore https://play.google.com/store/apps/details?id=id.go.bi.carboncalculator


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper