Bisnis.com, JAKARTA — Emiten tambang batu bara PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) resmi menganti nama perseroan menjadi PT Alamtri Resources Indonesia Tbk.
Keputusan itu diambil lewat RUPSLB (Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa) dalam agenda pergantian nama perusahaan.
Manajemen ADRO menjelaskan pergantian nama ini menjadi salah satu langkah perseroan untuk memperkenalkan identitas baru sebagai entitas induk yang akan lebih fokus pada bisnis hijau dan pengembangan proyek-proyek ramah lingkungan.
Adapun, pilar bisnis dari PT Alamtri Resources Indonesia Tbk. adalah Adaro Minerals dan Adaro Green.
ADRO menjelaskan nama "Alam" merepresentasikan perusahaan yang mengolah kekayaan alam Indonesia dari tiga elemen utama, yaitu tanah, air, dan udara, dengan mengedepankan tanggung jawab dan inovasi berkelanjutan.
Kemudian "Tri" merupakan kata yang berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti tiga. "Tri" merepresentasikan tiga elemen kekayaan alam Indonesia, yaitu tanah, air, dan udara.
Baca Juga
Dalam RUPSLB tersebut, emiten berkode saham ADRO itu juga mengumumkan pembagian dividen interim sebesar-besarnya US$2,6 miliar.
Dalam keterangannya, ADRO akan membagikan dividen dengan total sebesar US$2,6 miliar. Jumlah dividen tersebut apabila dikonversi menggunakan kurs Jisdor sebesar Rp15.888 per dolar AS, maka sebesar Rp41,7 triliun.
Sementara itu, melihat jumlah saham ADRO yang sebanyak 30,75 miliar, maka investor akan mendapatkan dividen sebesar US$0,085 per saham. Dividen tersebut setara dengan Rp1.350,48 per saham.
Hingga pukul 11.35 WIB hari ini, Senin (18/11/2024), saham ADRO ambrol 3,83% ke level Rp3.770 per saham usai perubahan nama perusahaan dan pengunguman dividen.
Saham ADRO diperdagangkan pada rentang level Rp3.720-Rp3.920 per saham hari ini. Sebanyak 136,6 juta saham ADRO diperdagangkan hari ini, dengan nilai transaksi sebesar Rp516,9 miliar. Kapitalisasi pasar ADRO saat ini adalah sebesar Rp116 triliun.