Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Di Hadapan Jepang, Pemerintah Indonesia Sebut Berhasil Kurangi 128 Juta Ton Emisi Karbon pada 2023

Di hadapan pemerintah Jepang, Kementerian ESDM mengemukakan Indonesia mampu mengurangi emisi sebesar 128 juta ton CO2 ekuivalen pada 2023
Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, Minggu (18/8/2024)/Bisnis-Paulus Tandi Bone
Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, Minggu (18/8/2024)/Bisnis-Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Dadan Kusdiana mengemukakan capaian Indonesia dalam mengurangi emisi karbon sebesar 128 juta ton CO2 ekuivalen pada 2023.

Hal itu dia sampaikan dalam pembukaan Indonesia-Japan Energy Forum (IJEF) ke-8 di Bali, Kamis (5/12/3024). Menurut Dadan, hal itu tercapai melalui efisiensi energi, pengembangan energi terbarukan, dan teknologi rendah karbon.

Dadan mengatakan Indonesia telah menunjukkan komitmennya dalam pengurangan emisi dengan target 915 juta ton CO2 ekuivalen pada 2030, termasuk kontribusi sektor energi sebesar 358 juta ton CO2 ekuivalen. 

Indonesia, kata Dadan, juga berkomitmen memanfaatkan potensi mineral seperti nikel, bauksit, tembaga, dan mangan untuk mendukung pengembangan industri baterai. 

Dia pun berharap kolaborasi Indonesia dengan Jepang dapat menciptakan nilai tambah dan mempercepat inovasi di sektor energi. 

"Dengan menggabungkan sumber daya mineral Indonesia yang melimpah dengan keahlian teknologi Jepang, kedua negara dapat mendorong inovasi, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan juga berkontribusi pada upaya global dalam memerangi perubahan iklim," kata Dadan melalui keterangan resmi.

Dia pun menyampaikan bahwa IJEF ke-8 mampu mempererat hubungan bilateral selama lebih dari enam dekade. Apalagi, diskusi pada forum ini menyoroti komitmen kedua negara untuk mencapai net zero emission yang diuraikan dalam kebijakan nasional, termasuk program roadmap, serta kegiatan-kegiatannya.

Dadan juga menegaskan dukungan pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto terhadap visi "Indonesia Emas 2045" melalui Asta Cita, yang melibatkan delapan misi utama pemerintahan baru. Adapun dua dari misi ini terkait dengan sektor energi dan sumber daya. 

"Pertama adalah membangun sistem pertahanan keamanan negara dan mendorong kemandirian bangsa melalui kemandirian pangan, energi, air, ekonomi swasta, ekonomi hijau, dan juga ekonomi biru. Yang kedua adalah melanjutkan hilirisasi dan industrialisasi untuk meningkatkan nilai tambah energi di dalam negeri," jelas Dadan.

Pada kesempatan yang sama, Deputy Commissioner for International Affairs Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang (METI), Masanori Tsuruda menyampaikan langkah-langkah Jepang menuju netralitas karbon pada 2050. 

"Kami sangat berkomitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 46% sebelum 2030 dibandingkan dengan tahun 2013. Untuk itu, kami harus menggunakan segala cara yang memungkinkan, termasuk teknologi seperti Carbon Capture and Storage (CCS)," ujarnya.

Selain itu, Masanori juga menyoroti pentingnya energi terbarukan, energi nuklir, dan bahan bakar fosil sebagai bagian dari strategi transisi energi Jepang. Menurutnya, energi terbarukan perlu ditingkatkan dua kali lipat. Karenanya, Jepang membutuhkan energi nuklir yang stabil dan rendah karbon. Sementara itu, gas alam tetap penting sebagai bahan bakar transisi. 

Dia juga menegaskan bahwa Jepang berkomitmen untuk menghapus pembangkit listrik tenaga batu bara yang tidak efisien, meski batu bara masih memiliki peran tertentu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper